Jumat, 11 April 2014

Demi Kekuasaan, Koalisi Parpol Akan Dukung Jokowi

Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang Dr Ahmad Atang berpendapat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan membangun full coalition untuk mengupayakan kemenangan calon presidennya, Joko Widodo (Jokowi).
"Itu akan terjadi karena partai politik di Indonesia lebih berorientasi politik kekuasaan, pragmatisme, dan prestise politik untuk mencapai kemenangan dan bukan untuk kepentingan publik," katanya di Kupang, Jumat (10/4/2014).
Menurutnya, hal tersebut terkait peluang koalisi antarparpol menghadapi Pilpres 2014 dengan berpedoman pada hasil penghitungan suara sementara pemilu legislatif.
Hasil hitung cepat yang dilakukan lembaga survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) menunjukan PDI Perjuangan berada di posisi teratas dengan perolehan suara 18,84 persen. Di posisi kedua, Partai Golkar meraih 15,69 persen, berikutnya Partai Gerindra 11,56 persen, PKB 9,98 persen, dan Partai Demokrat 9,41 persen.
"PDIP dengan Capres Jokowi lebih berpeluang menang pada Pilpres 9 Juli 2014, karena itu mereka akan mengupayakan full coalition," katanya.
Menurut dia, sebagian kecil parpol akan bergabung ke Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, tetapi bukan karena tidak suka dengan Jokowi, melainkan ada beban psikologi politik.
"Partai Golkar yang akan kesulitan membangun koalisi karena figur Aburizal Bakrie tidak menjanjikan kemenangan dalam pilpres mendatang," katanya.
Dia menambahkan praktik koalisi di Indonesia selama ini lebih pada kepentingan kekuasaan daripada kesamaan platform partai politik. Kondisi ini, karena tradisi lahirnya parpol di Indonesia bukan untuk menciptakan "welfare state", sehingga yang dikejar adalah kekuasaan.
"Jadi koalisi selalu berorientasi pada figur yang punya peluang menang, agar bisa bagi-bagi kekuasaan, bukan untuk mendorong figur yang berpikir soal 'welfare' atau menciptakan pemimpin masa depan," kata Pembantu Rektor I UMK itu.

Sumber :
republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar