Calon Presiden RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP),
Joko Widodo (Jokowi) menginginkan calon wakil presiden pendampingnya
nanti yang memiliki misi sama, tetapi dengan ide, karakter, dan
kesenangan yang berbeda.
"Ini baru masuk list, yang penting memang persamaan misi,
ide, karakter, dan kesenangan yang berbeda," kata Jokowi di kawasan
Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (11/4/2014).
Ia mencontohkan perbedaan tersebut bisa berasal dari latar belakang,
misalnya wakilnya nanti yang menyukai administrasi. Menurutnya,
perbedaan tersebut diperlukan agar bisa saling melengkapi saat keduanya
berbeda.
Tentu saja, hal ini pun tidak jauh berbeda dengan pasangannya saat ini di pemerintahan DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Selama ini, Jokowi dan Ahok memiliki peranan berbeda dalam mencapai
misi yang sama untuk membangun Ibukota. Jokowi yang sering turun ke
lapangan dengan kegiatan blusukan dan Ahok yang sering jaga kandang mengurusi administrasi di kantor, Balai Kota.
"Karakter dan kesenangan berbeda. Misalnya satu di dalam, satunya di
luar. Satu administrasi dan satunya lapangan. Pasti latar belakang
berbeda, kekuatannya berbeda pula. Yang penting bisa saling melengkapi,"
pungkasnya.
Berbagai tokoh dan pejabat sudah digadang-gadangkan akan mendampingi
Jokowi sebagai calon wakil presiden. Spekulasi terkait sosok cawapres
Jokowi ini pun bermunculan.
Meskipun demikian, Jokowi membantah jika kajian dan pertimbangan
untuk sosok wakilnya nanti persoalan cocok atau tidak cocok. Sebab hal
tersebut, katanya harus dihitung terlebih dahulu.
"Bukan masalah sreg dan tidak sreg, semuanya masih terus dihitung.
Plus-minusnya apa? Ini bukan masalah menang tidak menang," pungkasnya.
Sumber :
beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar