Respon publik terhadap pencapresan Jokowi diwarnai komentar beragam. Ada
yang mendukung, ada juga yang menyarankan Jokowi harus mengurungkan
niatanya sebagai calon presiden.
Respon yang mendukung Jokowi
untuk tetap menjadi capres disampaikan Pengamat Politik The Political
Literacy Institute Adi Prayitno, kepada RoL, Jumat (11/4/2014).
Adi
berpendapat, pencapresan Jokowi harus dilanjutkan. Jika tidak, malah
menjadi bumerang bagi Jokowi dan PDIP. "Akan tetapi strategi dan
komunikasi politik Jokowi mesti dirubah. Kalau mau dapat limpahan
simpatik publik," katanya.
Kata Adi, sudah saatnya Jokowi tidak lagi mengandalkan posisinya yang sok suci yang seakan-akan menjadi center of the world yang tak tersentuh oleh kritik manapun. Sudah saatnya Jokowi harus menjadi pemimpin yang tegas lugas dan visioner.
Karena
selama ini, menurut Adi, pernyataan Jokowi belum ada yang signifikan
terkait dangan pembangunan bangsa Indonesia kedepan. "Jawabannya hanya
senyum-senyum aja. Pola komunikasi politik semacam ini sudah harus dirubah oleh jokowi," sarannya.
Adi menilai, komentar Jokowi yang selama ini selalu out of konteks
jika ditanya wartawan harus ditinggalkan, karena pola komunikasi
semacam itu tidak bagus untuk pembelajaran politik dan perkembangan
demokrasi.
Disarankan Adi, jika Jokowi ingin lancar menuju RI
satu, Jokowi harus memosisikan dirinya sebagai politikus yang arif dan
bijaksana. Begitu juga dengan PDIP jangan merasa tidak butuh dengan
partai lain.
Sumber :
republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar