Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap melakukan kerjasama dengan Foxconn Technology Group, walaupun terganjal dengan penyediaan lahan. Pasalnya PT Kawasan Berikat Nasional (KBN) menolak untuk menyediakan lokasi untuk dibangunnya pabrik komponen elektronik.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan mencarikan lahan jika memang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu tidak bisa menerima Foxconn.
Namun, dia menambahkan, tidak dapat memberikan lahan secara cuma-cuma.
"Ya tidak apa-apa, masak disuruh gratis. Kan itu pusat bisnis, BUMN orientasinya bisnis. Lah iya masak disuruh gratisan," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (11/4/2014).
Dia mengungkapkan, masih akan membicarakan lebih lanjut lagi dengan PT KBN soal penolakan pabrik Foxconn. Sebelumnya akan disediakan lahan seluas 200 hektar di PT KBN, Cakung, Jakarta Utara untuk Foxconn.
"Itu urusan saya. Tapi nanti Pemprov yang menyiapkan kita kan belum ketemu lagi," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, KBN tidak tertarik jika Foxconn menginginkan sistem sewa lahan. Yang KBN inginkan adalah sistem kepemilikan saham di dalam investasi Foxconn di Jakarta. Sebab keuntungan yang diperoleh jika hanya dengan sewa lahan tidak terlalu besar.
Foxconn merupakan perusahaan elektronik terbesar ke-4 dan produsen komponen terbesar di dunia. Jokowi berhasil merayu perusahaan besar asal Taiwan ini untuk memindahkan beberapa pabriknya di beberapa kota di China ke Jakarta.
Seperti diberitakan sebelumnya, Foxconn dan Pemerintah DKI Jakarta meneken nota bisnis tahap awal atau letter of intent (LOI). Dalam kesepakatan itu, Foxconn akan mengucurkan investasi USD 1 miliar atau Rp 12,02 triliun untuk membangun pabrik. Penanaman modal tersebut akan diwujudkan dalam tiga sampai lima tahun.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar