Sabtu, 31 Mei 2014

Saat Masih di Loji Gandrung Jokowi Suka Jajan Nasgor dan Pelihara Bonsai

Sebungkus nasi goreng di malam hari. Inilah kebiasaan Joko Widodo (Jokowi) saat masih menghuni Rumah Dinas Wali Kota, Loji Gandrung. Jalu Purwanto, 51, seorang staf rumah tangga Loji Gandrung, kadang tergopoh-gopoh saat diminta Jokowi membeli makanan khas Indonesia itu. Dengan berjalan kaki, ia menuju sebuah warung yang berada di kawasan Stadion Sriwedari.
“Favoritnya Pak Jokowi memang di situ. Ya beli nasi goreng biasa, yang Rp10.000-an,” ujar Jalu saat berbincang dengan solopos.com di Rumah Dinas Wakil Wali Kota, belum lama ini.
Tujuh tahun melayani Jokowi sebagai staf rumah tangga, Jalu menyebut hampir tak ada masalah seputar makanan. Lelaki asal Tumenggungan ini mengatakan selera Jokowi tak berbeda seperti rakyat biasa. Ketika bosan dengan sajian di Loji Gandrung, Jokowi bakal meminta stafnya membeli makanan di warung terdekat.
“Kalau tidak nasi goreng ya bakmi godhog atau bestik. Beliau kalau soal makanan enggak susah,” tutur Jalu, yang menjadi staf Loji Gandrung sejak era Slamet Suryanto.
Sambil menyantap makanan, Jokowi biasa bersantai di serambi belakang rumah dinas. Pemandangan berbagai tanaman hias dan kicauan burung membuat Jokowi betah berlama-lama di ruang tersebut. Jalu mengatakan ada sejumlah bonsai yang menjadi klangenan Jokowi di saat luang.
“Bonsainya ditaruh di pot batu besar. Sebagian dibawa Bapak setelah menjadi Gubernur,” kata lelaki yang kini menjadi staf di Rumah Dinas Wakil Wali Kota.
Dengan kesibukannya sebagai Wali Kota, Jalu mengakui Jokowi sangat jarang berada di Loji selain malam hari. Namun, ia terkenang ketika calon presiden itu tetap meluangkan waktu untuk ngobrol bersama staf lain. “Ya sekadar tanya rumah atau keluarga. Pak Jokowi juga tidak pernah marah. Paling hanya mrengut kalau ruangannya kotor,” ujarnya sambil tersenyum.
Kesan mendalam juga dirasakan staf rumah tangga lain, Tunjung. Meski hanya setahun bersama Jokowi di Loji Gandrung, ia melihat Jokowi sebagai sosok yang tidak membeda-bedakan. “Cocoklah untuk pemimpin. Istri dan anak-anaknya juga baik,” ucapnya.  [solopos]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar