Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum mau menanggapi wacana duet Joko Widodo (Jokowi) dan Hatta Rajasa di Pilpres 2014. PDIP masih fokus memenangkan pemilihan anggota legislatif.
Wasekjen PDIP Eriko Sotarduga menegaskan keputusan untuk menetapkan capres dan cawapres sepenuhnya berada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Tentunya pembicaraan untuk kerjasama atau mencalonkan capres dan cawapres setelah itu, sebaiknya dan etisnya tentunya (setelah pileg) baru dibicarakan," ujar Eriko, Rabu (12/3/2014).
Menurutnya, hingga kini PDIP belum melakukan pembicaraan apapun dengan PAN terkait duet tersebut. "Sampai saat ini secara resmi dan informal belum ada, kalau pribadi-pribadi juga belum ada," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan, duet Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dinilai memiliki nilai jual pada pemilihan presiden (pilpres) nanti. Sebab keduanya memiliki track record yang baik.
Analis politik dari Charta Politica Arya Fernandes mengatakan, Jokowi memiliki popularitas dan elektabilitas yang tinggi sehingga bisa dijual ke publik dengan siapa saja pasangannya nanti.
"Saya kira siapapun yang dipasangkan termasuk Hatta dengan Jokowi akan selalu menjual," ujar Arya kepada INILAHCOM, Selasa (11/3/2014).
Menurutnya, fenomena Jokowi saat ini sama seperti SBY pada saat 2004 dan 2009. Sehingga siapapun pasangan cawapresnya tetap akan memiliki nilai jual di pilpres.
Selain itu, khusus untuk Hatta sendiri merupakan salah satu tokoh yang bisa masuk mendampingi siapapun dengan pengalaman yang dimilikinya.
"Tingkat elektabilitas dan kesukaan publik yang tinggi menyebabkan siapapun yang dipasang dengan Jokowi akan menarik bagi publik," ujar Arya.
Sumber :
inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar