Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta mengatakan mencuatnya nama Michael Bimo Putranto yang diduga mencatut nama Joko Widodo (Jokowi) dalam proyek pengadaan bus Transjakarta tidak mengganggu elektabilitas mantan Wali Kota Solo itu dalam bursa calon presiden 2014. Juga, tidak mengganggu hubungan Jokowi dengan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam pemerintahan di Jakarta.
"Karena kan semuanya tim sukses itu dalam perjanjiannya hanya disebutkan tim kampanye bukan tim sukses, baik waktu di Solo dan di Jakarta," kata Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Denny Iskandar, ketika ditemui usai diskusi Dwi Tunggal Jokowi-Ahok, di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Rabu (12/3/2014).
Denny mengklaim, sejak Jokowi menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, Bimo tidak pernah mencatut nama Jokowi pada beberapa proyek. "Bisa jadi satuan kerja perangkat daerah yang tahu bahwa Pak Bimo itu dekat dengan Jokowi terus langsung menyatakan bahwa dia (Bimo) mencatut," ujarnya.
Denny juga mengatakan, meski Ahok sempat mengeluarkan pernyataan tajam terhadap Bimo, bukan berarti hubungan mereka retak. "Karena yang saya baca kan barusan Bimo sudah bertemu dengan Ahok dan saya kira ini tidak mengganggu hubungannya dengan Jokowi dalam pemerintahan."
Denny mengklaim tidak ada bekas tim kampanye Jokowi yang hingga saat ini menitipkan sebuah proyek sejak mantan Wali Kota Surakarta itu menjabat sebagai Gubernur DKI. "Contohnya waktu maju sebagai gubernur DKI Jakarta, tim kampanyenya kan dipimpin Boy Sadikin. Tapi setelah Jokowi terpilih, kami langsung balik kanan dan tidak meminta apa-apa."
Sebelumnya, nama Michael Bimo Putranto mencuat setelah adanya kasus bus berkarat Transjakarta. Bimo ditengarai bermain dalam proyek itu.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar