Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) adalah sosok yang tepat mendampingi Capres PDI Perjuangan Joko Widodo atau Jokowi.
Seperti dikatakan politisi senior PDIP Sabam Sirait, pendamping Jokowi jangan orang yang lebih tua dari dia. Antara Hatta dengan Jokowi, umurnya tidak terlampau jauh.
"Usia tidak terlalu senjang. Dengan menyitir pandangan Sabam Sirait, jangan tokoh tua, nanti komunikasi sulit dan ada kemungkinan akan memperlakukan Jokowi sebagai junio," kata Direktur Media Institute Herdi Sahrasad, Senin (24/3/2014).
Herdi juga mengatakan, bila pasangannya lebih tua, Jokowi yang berpembawaan sangat 'Jawa', pasti akan merasa rikuh.
Karena itu Herdi melihat pasangan yang cocok untuk Jokowi tak lain adalah Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Selain tidak terlalu senjang dalam umur, "Jokowi pun perlu pengalaman Hatta sebagai teknokrat," kata Herdi.
Herdi juga menunjuk pengalaman Hatta yang kaya, yang sempat menduduki posisi empat menteri di kepemimpinan tiga orang presiden. "Jadi, pada diri Hatta, seorang teknokrat berpengalaman yang dibutuhkan Jokowi terpenuhi," kata dia, yang juga merupakan dosen politik Universitas Paramadina itu.
Kelebihan Hatta yang lain, kata Herdi, ia bukanlah seorang yang kaku terhadap kepentingan kelompok lain, seperti kelompok pengusung Reformasi 1998.
Hatta juga punya jaringan yang kuat, serta tokoh yang mampu menghubungkan kepentingan-kepentingan yang hidup dalam politik Indonesia. Sebagai contoh, Hatta dikenal dekat dengan elit-elit politik di luar PAN, termasuk PDIP.
Pertimbangan mengapa Hatta itu menurut Herdi karena rakyat menginginkan pendamping yang berkualitas dan kredibel. "Hatta itu lahir dari Reformasi. Dia bisa menjembatani kepentingan-kepentingan arus reformasi semua kalangan yang ingin Jokowi punya pendamping yang kredibel."
Herdi juga bertolak pada keinginan pihak Jokowi agar pendampingnya paham dengan ekonomi global. Hatta sudah tidak diragukan lagi dalam persoalan ekonomi. "Jokowi kan bilang butuh yang ngerti makro ekonomi. Itu ada di Hatta," katanya.
Sehingga, bagi dia, tidak ada yang perlu dihiraukan kalau seandainya PDIP atau Jokowi memilih Hatta sebagai calon wakil presiden (Cawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 ini.
"Masuk akal, dan logis Jokowi-Hatta itu," kata Herdi, tegas.
Sumber :
inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar