Senin, 24 Maret 2014

Iswandi Syahputra: Media Harus Telanjangi Keburukan Jokowi


Pengamat media dan Direktur Eksekutif Media Literacy Circle, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra, menyebutkan penetapan Joko Widodo sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak lepas dari peran media massa selama ini.
"Media memiliki andil besar menjadikan Jokowi sebagai calon Presiden. Melalui berbagai berita, media telah menjadikan Jokowi sebagai sosok yang populer," kata Iswandi, Senin (24/3/2014).
Iswandi menjelaskan, seharusnya media tidak boleh larut dalam suasana euforia Jokowi. Semakin populer Jokowi seharusnya media semakin bersikap kritis. Sikap kritis media ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas media dalam sebuah sistem demokrasi.
Iswandi yang juga penulis buku "Rezim Media" ini mengungkapkan kekecewaannya pada media yang tidak mampu bersikap kritis pada Jokowi.
"Dalam sistem demokrasi seperti saat ini, media memiliki fungsi memberikan pendidikan politik pada publik. Kalau ingin publik terdidik dan cerdas menggunakan hak politiknya, mereka harus diberi informasi yang seimbang," lanjutnya.
Menurut Iswandi sikap kritis media terhadap Jokowi bisa dilakukan dengan cara menyampaikan berbagai kelemahan Jokowi.
"Beberapa kelemahan Jokowi yang belum dieksplorasi oleh media misalnya terkait kemampuannya melakukan komunikasi dengan kekuatan politik, diplomasi dan koneksi global atau daya tahan terhadap tekanan berbagai kepentingan di sekitarnya," jelasnya.
Menurutnya, kelemahan tersebut justru bermanfaat bagi Jokowi sendiri agar lebih menyiapkan diri sebagai calon Presiden.
"Selain itu akan berguna bagi masyarakat agar lebih memahami calon Presiden lebih dekat dan terhindar dari praktek politik memilih kucing dalam karung," katanya.

Sumber :
- merdeka.com
- tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar