Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pembangunan Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) bukanlah urusan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta. Menurut Jokowi, pihaknya hanya meminta kepada Pertamina dan
Kementerian ESDM.
"Ya, itu bukan urusan saya. SPBG itu swasta sama dari Pertamina dari PGN
dan dari Kementerian ESDM," tegas Jokowi usai peresmian Bus
Trans-Jakarta baru di Halte Pinang Ranti, Jakarta Timur, Kamis (30/1/2014).
Walaupun demikian, pria yang gemar memakai kemeja putih ini mengatakan
akan menambah sekitar 1.000 bus Trans-Jakarta pada 2014. Oleh karena
itu, dibutuhkan sekitar 45 SPBG untuk memenuhi bahan bakar bus-bus
tersebut. "Kalau 1.000 bus datang, dibutuhkan 45 SPBG. Jadi,
kekurangannya sekitar 22," terang Jokowi.
Saat ini, sudah ada 17 SPBG yang beroperasi, sedangkan 8 SPBG masih
dalam proses pengerjaan. "Total SPBG yang masih dibutuhkan 22 unit
lagi," jelas dia.
Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta akan memastikan persediaan Stasiun Pompa
Bahan Bakar Gas (SPBG) segera direalisasikan. Pasalnya, bus
Trans-Jakarta tidak bisa kembali menggunakan BBM.
"Yah kita dorong agar itu cepat terealisasi. Kalau enggak, busnya dapat
gas dari mana? Yah tidak bisa kita buat sendiri. Lagian tidak ada waktu
untuk kembali lagi ke bensin, kalau gas yah gas terus," tambah Jokowi
Hal senada juga disampaikan oleh pegawai Dinas Perhubungan Drajad
Adhiyaksa. Ia berharap SPBG tersebar di setiap koridor-koridor
Trans-Jakarta.
"Dibutuhkan SPBG di setiap ujung koridor Trans-Jakarta, biar cepat
enggak perlu antre dan enggak perlu keluar jalur untuk mengisi bahan
bakar. Sehingga semakin cepat dan orang tidak antre lama-lama," sambung
dia.
Sumber :
metrotvnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar