Penutupan PD Dharma Jaya oleh Pemprov DKI Jakarta tampaknya hanya
sekadar wacana. BUMD yang bergerak di pemotongan hewan tersebut malah
diberikan suntikan modal sebesar 15M.
Anggota DPRD DKI
Fraksi Gerindra Mohamad Sanusi, dalam pembacaan hasil APBD Perubahan
2013 di rapat paripurna, Senin (30/9/2013) menjelaskan, APBDP mengalami
peningkatan sebanyak Rp 129,58 miliar, yakni dari 49,9T
menjadi 50,1T. Salah satu fokus penambahan APBD itu adalah
modal bagi BUMD.
"Adanya rencana penambahan penyertaan modal
(PMP) pemerintah kepada PT Jakpro, PD Sarana Jaya, PD Dharma Jaya, PT
MRT, dan PT Bank DKI," ujar Sanusi.
Adapun besaran PMP dari
Pemprov DKI ke lima BUMD tersebut adalah PT Jakpro sebesar 750M, PD Sarana Jaya mendapatkan 130M, PT Bank DKI
mendapatkan 350M, PT MRT mendapatkan 150M dan PD
Dharma Jaya mendapatkan dana 15M.
Perubahan rencana
kebijakan tersebut diketahui belum mendapatkan konfirmasi dari Gubernur
atau Wakil Gubernur DKI, Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). PD
Dharma Jaya adalah salah satu BUMD milik Pemprov DKI yang menyediakan
dan menampung ternak potong, mengelola rumah potong hewan dan pemotongan
ternak, penyediaan tempat penyimpanan daging, pendistribusian,
sekaligus pemasaran daging.
BUMD yang dibentuk melalui Perda DKI
Jakarta Nomor 5 Tahun 1985 Tanggal 15 Juni 1985 itu bertujuan membantu
dan menunjang kebijaksanaan umum Pemprov DKI Jakarta dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat khususnya konsumen daging dan petani ternak.
Berdasarkan profil dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) RI, BUMD yang
memiliki satu anak perusahaan itu tak pernah memberikan satu rupiah pun
ke dalam pendapatan asli daerah.
Oleh sebab itu, pada awal
Agustus 2013 silam, Jokowi melontarkan wacana untuk
menutup BUMD PD Dharma Jaya. Tak hanya soal nihilnya kontribusi BUMD
yang mengklaim menguasai 20 persen peredaran daging sapi di Jakarta itu,
tindak korupsi juga diduga kuat terjadi di sana.
Hal itu
diungkapkan Ahk saat menerima
petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, (29/7/2013) yang
lalu. "Kita bicara sapi sama KPK. Ada permasalahan dalam suplai dan
distribusi daging. Saya belum tahu persis di mana masalahnya dan
mengarah ke mana. Tapi KPK punya dugaan kuat soal korupsi," kata Ahok.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar