Minggu, 29 September 2013

Ahok Bingung Misteri Uang Kerohiman Jokowi

Pemberian uang kerohiman untuk warga Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur berbuntut panjang. Sebelumnya, warga dijanjikan uang kerohiman sebesar Rp 1 juta oleh PT Pulomas, namun mereka menolak lantaran terlalu kecil. Namun belakangan diketahui bahwa uang kerohiman untuk warga diberikan sebesar Rp 4 juta. Selisih Rp 3 juta menuai polemik.
DPRD DKI mempertanyakan darimana Rp3 juta itu diambil, sementara dalam APBD tak dianggarkan uang kerohiman warga Ria Rio. Diduga, Pemprov DKI menggunakan APBD. Terkait hal itu, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuturkan jika dirinya belum berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), perihal polemik uang kerohiman itu.
Ahok mengatakan, dirinya tak tahu menahu perihal sisa uang kerohiman sebesar Rp 3 juta diambil dari kebijakan yang dibuat oleh Jokowi seperti yang dituturkan oleh Camat Pulogadung, Teguh Hendrawan.
"Aku enggak tahu. Aku sama Pak Jokowi belum ketemu, belum ngomong," kata Ahok di Kampus Trisakti, Jakarta Barat, Minggu (29/9/2013).
Ahok hanya bisa memastikan, jika tidak ada uang dari APBD yang mengalir untuk kerohiman warga Ria Rio. "Yang jelas dari Pemda enggak ada uang. Mungkin aja ya (dari uang pribadi Jokowi). Saya enggak tahu. Beliau (Jokowi) pakai uang beliau atau pakai dari PT Pulomas. Saya enggak tahu," pungkasnya.
Memang asal usul uang  kerohiman yang diberikan pada warga waduk Ria Rio masih menjadi misteri sampai saat ini, tetapi menurut rumor yang beredar, uang tersebut diambil dari dana operasional Jokowi sebagai Gubernur.

Sumber :
okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar