Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak gentar ketika ditantang oleh
Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo serta Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu agar Jakarta menggelar balapan
sekelas Grand Prix.
Harapan itu pertama diutarakan Marie Elka
Pangestu di sela-sela acara konferensi pers Jakarta Marathon di Monas,
Senin (30/9/2013). Dia berharap, Jakarta dapat menyelenggarakan acara
sekelas internasional sepert acara Grand Prix. Ide tersebut pun kemudian
disambar oleh Roy.
"Grand Prix itu harus bisa di Jakarta. Bisa
saja di Kemayoran, tinggal lintasannya dibuat, daripada kebut-kebutan,
mudah-mudahan bisa," ujar Roy.
Lalu, apa jawaban Jokowi? "Grand
Prix, nanti lo jual, gue beli deh. Memang itu bagus promosi Jakarta
jangka panjang," ujarnya sambil tersenyum.
Dalam waktu dekat,
Jokowi mengatakan akan mengirim utusan dari Pemerintah Provinsi DKI ke
beberapa kota di negara-negara yang telah menyelenggarakan acara adu
balap internasional itu. Ia ingin melakukan kajian apa saja yang
diperlukan dalam penyelenggaran acara adu balap tersebut.
Usai
pertemuan, Kepala Dinas Pariwisata dan Ke budayaan DKI Arie Budhiman
mengapresiasi ide tersebut. Ia berpendapat, berdasarkan jalan yang ada
di Jakarta, adu balap motor atau Moto GP dianggap paling memungkinkan
digelar di DKI.
"Jika mau yang lain, misalnya Formula1 atau
lain-lain, harus dilihat lebih jauh persyaratan teknisnya seperti apa,
jalannya harus bagaimana," ujarnya.
Arie meyakini, jika wacana
pimpinannya tersebut benar-benar terjadi, impian agar Jakarta menjadi
pusat destinasi wisata, termasuk sport tourism di dalamnya, dapat menjadi kenyataan. Dengan demikian, DKI Jakarta mendapat tempat di mata internasional.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar