Nama Jokowi yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta terus
meroket. Dalam sejumlah survei lembaga nasional, pria bernama lengkap
Joko Widodo ini kerap menempati nomor wahid sebagai calon presiden.
Elektabilitasnya tertinggi. Warga Indonesia pun terus membicarakan sepak
terjang mantan Walikota Solo itu.
Tapi Jokowi tidak hanya dikenal di dalam negeri, tapi juga di luar
negeri. Sosoknya berkali-kali diulas dan ditulis media luar sebagai
pemimpin masa depan.
Baru-baru ini, sejumlah media asing menulis pencapresan Jokowi. Seperti portal berita Australia News.com.au. Dalam beritanya berjudul 'Heavy metal-loving Jakarta governor Joko Widodo tipped for presidency', media tersebut menyebut alasan Jokowi bisa cepat meroket dalam bursa capres.
"Mengenakan
kaos hitam dan jaket kulit hitam, menonton konser Metallica di area
festival. Hal itulah yang membuatnya berbeda dengan politisi lain dan
cepat meroket dalam bursa capres," tulis News.com.au.
"Saya
memang suka dengerin lagu metal. Dari Metallica, Led Zeppelin, Napalm
Death. Itu jiwa saya," demikian ucapan Jokowi yang dikutip media Negeri
Kangguru itu.
Jokowi disebutkan pula sebagai seorang pemimpin yang
tak memperlihatkan kekuasaannya. Ia adalah sosok yang selalu turun ke
lapangan. Sangat memikat rakyat dan mengguncang arena politik yang
didominasi tokoh-tokoh era Presiden Soeharto.
"Baru 1 tahun terpilih menjadi gubernur, pria yang lahir di daerah kumuh itu menjadi capres favorit pada Pemilu 2014," papar News.com.au.
Namun
hingga kini Jokowi belum menentukan sikap apakah bakal nyapres atau
tidak. Ia menegaskan, keputusan itu diserahkan kepada pemimpin
partainya. Ia juga mengaku ingin fokus mengurus Jakarta, seperti
kemacetan dan banjir.
"Sementara dukungan untuk Widodo yang sukses memimpin Solo terus mengalir," sebut News.com.au.
Blusukan
Saat
keliling Jakarta, Jokowi tidak sungkan-sungkan untuk keluar dari mobil.
Naik taksi atau ojek di padatnya lalu lintas ibukota.
"Tak
seperti politisi lain, ia mengunjungi tempat kumuh penuh tikus.
Mendengarkan keluhan dan memeriksa kinerja bawahnnya lewat inspeksi
dadakan."
Jokowi baru-baru ini melantik Walikota Jakarta Timur di
tempat pembuangan sampah. Ini untuk mendidik pemimpin lokal agar
terbiasa menangani langsung hal-hal yang kotor. Juga agar berusaha
membersihkan ibukota.
"Dengan turun ke lapangan, kita bisa
langsung mengetahui masalah dan memecahkannya," kata Jokowi di ruang
kantornya, yang dihiasi layar pantauan lalu lintas dan dokumen yang
menumpuk di meja.
Jokowi juga telah menyelesaikan langkah awal
dalam mengatasi kemacetan, seperti mengatur pedagang kaki lima (PKL) di
Pasar Blok G, pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara.
Disebutkan pula, Jokowi adalah seorang putra tukang kayu. Sosoknya kontras dengan politisi terkenal lainnya yang berduit.
"Prabowo
Subianto adalah mantan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan
Khusus (Kopassus) yang dituding melakukan pelanggaran HAM di Timor
Timur. Sedangkan Aburizal Bakrie adalah pengusaha yang disebut terlibat
sejumlah kontroversi," tulis News.com.au membandingkan dengan Jokowi. Namun Prabowo dan Aburizal kalah oleh Jokowi dalam sejumlah survei.
Sikap PDIP
Tapi sekali lagi, lanjut News.com.au,
PDIP belum menentukan Jokowi sebagai kandidat mereka. Meski pengamat
menilai hal tersebut lantaran PDIP tidak ingin terlalu cepat menentukan
capres sebelum Juli 2014.
"Sementara Jokowi semakin tenar lewat
kerjanya. Dan sudah terlihat tanda-tanda masalah Jakarta selesai walau
sempat dikecam atas kebijakannya memindahkan penduduk di wilayah kumuh."
"Tapi ada pihak yang khawatir apabila Jokowi menjadi presiden yang bisa memerangi korupsi endemik di tubuh pemerintahan."
Terakhir, News.com.au
kembali menyinggung bagaimana Jokowi menonton konser Metallica bersama
para pemuda Indonesia. "Jelas, ia tak nyaman berbaur dengan orang kaya
dan VIP. Ia lebih suka nonton di tengah-tengah kerumunan."
Ulasan Jokowi ini juga dimuat media asing lain dengan judul dan isi yang sama, yakni media Malaysia The Malaysian Insider, koran Filipina The Inquirer, dan portal berita Arab News.
Komentar dari pembaca asing pun datang untuk Jokowi. "You Rock!" kata warga Filipina, Alagad ni Mang Tomas dalam laman The Inquirer.
Sosok
pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 itu sebelumnya juga pernah
menjadi objek opini akademisi dan pengamat politik mancanegara. Nama
Jokowi pun pun di media luar negeri. Seperti BBC yang menyebut 'Obamanya Jakarta', The Malay Mail 'Butuh Jokowinya Malaysia'.
Selain itu, The Australian 'Obamanya Indonesia', The Hindu 'Mana Jokowinya India?', Juga The Star 'Hanya Jokowi Capres yang Tepat'.
Sumber :
liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar