PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) berambisi terus menambah jumlah
armada kereta yang rencananya akan didatangkan dari Jepang. Penambahan
kereta seharusnya sejalan dengan pembangunan fly over kereta agar
pergerakan kereta tidak mengganggu jalan raya.
Direktur Utama KCJ Tri Handoyo mengungkapkan rencana pembangunan fly
over di setiap perlintasan KRL yang bersinggungan dengan jalan raya
sudah dikoordinasikan dengan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi). Tri masih
berharap segera ada kesepakatan dengan Pemda.
"Soal itu, kita sudah sampaikan ke Pemda (Pak Jokowi), dan mereka
sudah mengerti soal itu, karena kan kita akan menambah perjalanan kereta
seiring dengan penambahan armada kereta. Kalau tiap kereta lewat jalan
ditutup, itu mobil kan akan tambah macet," jelasnya di Jakarta, Senin
(30/9/2013).
Dari sisi teknologi, Direktur Enterprise and Whole Sale Telkom
Indonesia, M Awaludin terus mengembangkan inovasi pemantauan kereta agar
selalu lancar di perjalanannya. Pihaknya sedang mengembangkan sistem
yang bisa memantau datang dan perginya kereta.
"Monitor kereta api kedatangan kepergian penumpang itu sangat mungkin
bisa juga ditumpangi teknologi. Dan ini mungkin saja untuk kereta di
luar KRL," tutupnya.
Tahun lalu, PT KAI sudah bertemu dengan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja
Purnama. Rencananya, akan dibangun flyover atau underpass di 14 titik
perlintasan Kereta Api yang masih menjadi titik kemacetan.
"Semua dibiayai oleh Pemda," ungkap Direktur Pemasaran KAI Sulistyo Wimbo di kantor Hutama Karya, Jumat (19/10/2013).
Pemda DKI Jakarta dan PT KAI sepakat untuk bekerja sama meningkatkan
volume dan frekuensi perjalanan kereta api khususnya Commuter Line.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar