Senin, 30 September 2013

Konsultan Politik Ternama di Dunia: Jokowi Jujur dan Dapat Dipercaya

Penelitian Stan Greenberg ahli polling Amerika Serikat dan konsultan politik ternama dunia, elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) pertengahan September 2013 adalah 68 persen, sedangkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memperoleh 28 persen.
Alasan memilih Jokowi, dalam survei yang dilakukan diungkap karena Jokwi dianggap orang jujur dan dapat dipercaya.
Menurut lembaga survey yang juga konsultan politik Al Gore dan ratusan politisi dunia, di bawah elektabilitas Jokowi adalah Prabowo Subianto (PS) 15 persen dan Abu Rizal Bakrie (ARB) 11 persen.
Untuk parpol, setelah PDI-P, disusul Golkar (18 persen), Demokrat (10 persen) dan Gerindra sekitar (10 persen). Hal ini diungkapkan oleh Media Center Relawan Jokowi dalam pernyataan tertulisnya kepada Tribun,  Senin (30/9/2013).
Dikatakan,  Prof Dr Ibramsyah Gurubesar Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) yang mengikuti presentasi tersebut, mengatakan, hasil survey tidak terlalu mengagetkan, karena sudah tercermin dari hasil sejumlah lembaga survey selama ini.
“Presentasi pekan lalu, tidak dilaksanakan secara terbuka, karena survey ini merupakan pesanan sebuah lembaga, bukan inisiatif Stan Greenberg,” ujar Prof Ibramsyah kepada Sihol Manullang yang juga Pemimpin Redaksi baranews.co, di Jakarta Senin (30/9/2013).
 Portal berita baranews.co yang akan diluncurkan dalam waktu dekat, didirikan Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014 (Relawan Jokowi atau Bara JP). Portal ini juga tampil sebagai kantor berita gratis, merangkap Media Center Relawan Jokowi. Tag line portal ini, Mendorong Perubahan.
Survey Stan Greenberg dilaksanakan dengan pertanyaan tertutup: “Dari tiga nama berikut, jika pemilihan presiden dilaksanakan sekarang, siapa yang Anda pilih di antara Jokowi, Prabowo dan ARB?” Jawabannya, Jokowi 61 persen, Prabowo 15 persen dan ARB 11 persen.
Hasil Stan Greenberg menjadi resume terkini. Sebelumnya adalah resume survey Soegeng Sarjadi School of Goverment (SSSG), elektabilitas Jokowi 45,8%, dirilis Kamis (12/9/2013).
Menurut Stan Greenberg, dari 12 partai peserta Pemilu, PDI-P yang memperoleh suara 28 persen, menjadi satu-satunya partai yang lolos batas minimum pengajuan Capres (25% suara atau 20% kursi DPRD RI).
Stanley Bernard  Greenberg yang lebih dikenal sebagai Stan Greenberg, kini berusia 68 tahun (lahir 10 Mei 1945), adalah ahli polling dan strategi politik, yang pernah menjadi konsultan Presiden Amerika Bill Clinton, Al Gore, John Kerry, dan ratusan tokoh di Amerika dan dunia.
Di luar Amerika Serikat, tokoh besar klien Stan Greenberg, antara lain mantan Kanselir Jerman Gerhard Schröder, mantan Perdana Menteri Ingggris Tony Blair, dan Michael Häupl (Austria).
Stan Greenberg memperoleh Bachelor's dari Universitas Miami dan PhD dari Universitas Harvard. Sebelum menjadi konsultan politik, Greenberg satu dekade sebagai pengajar di Universitas Yale. Hasil studi Stan tentang Ronald Reagen (1985), hingga kini menjadi studi legendaris.
Stan juga adalah CEO pada Greenberg Quinlan Rosner, firma polling dan konsultan. Bersama James Carville dan Bob Shrum, mendirikan Democracy Corps, organisasi non-profit yang senantiasa mempelajari strategi politik negara berpaham kiri. Greenberg kaya raya dan dermawan.
Buku-buku karangan Stan Greenberg, antara lain Politics and Poverty: Modernization and Response in Five Poor Neighborhoods (1974), Race and State in Capitalist Development: South Africa in Comparative Perspective (1980), The Illegitimate: State, Markets, and Resistance in South Africa (1987).
Kemudian menulis buku Middle Class Dreams: The Politics and Power of the New American Majority (1995),  Two Americas: Our Current Political Deadlock and How to Break It (2004), From The War Room: In The Trenches With Five Extraordinary Leaders (2009).
“Penjaga gawang” baranews.co Sihol Manullang, adalah mantan wartawan Suara Pembaruan (1985-2000), yang juga Ketua Umum Relawan Jokowi. baranews.co mengkleim diri berada dalam ideologi pers “sekte” liputan proses.
Mengenai elektabiltas Jokowi yang mencapai 61 persen, Prof Ibramsyah tidak bisa dibantah. Menurutnya, suatu hasil survey tidak bisa dibantah, kecuali dengan mengadakan survey dan penelitian serupa.
“Kalau ada yang berpendapat hasil elektabilitas Jokowi terlalu besar, hanya bisa dibantah dengan menyajikan hasil lain untuk penelitian serupa,” katanya.
Hal mengagetkan, banyak Capres yang dalam survey Stan Greenberg masih dianggap nol, karena tidak signifikan. Sejumlah nama dari 11 orang peserta Konvensi Demokrat, secara matematik dianggap nol oleh Stan Greenberg.  Dalam perhitungan matematik, artinya diabaikan.  

Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar