Sabtu, 28 September 2013

Prabowo Mempersilahkan Jokowi Maju pada Pilpres 2014.

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto (61), terlihat sangat santai saat meladeni pertanyaan wartawan tentang pertarungannya dalam Pemilu 2014.
Prabowo juga terlihat santai ketika ditanya mengenai perbandingan elektabilitas dia dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang dalam berbagai lembaga survei selalu menempatkan Jokowi dengan elektabilitas tertinggi.
Prabowo pun mempersilahkan Jokowi maju sebagai peserta Pilpres 2014.
"Ini proses demokrasi. Artinya siapa pun yang berhasrat dan mendapat dukungan, mendapat kehendak rakyat, harus diberi kesempatan," ujar Prabowo kepada wartawan saat berada di Premiere Lounge, Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (28/9/2013)
Mengenai siapa yang terpilih, Prabowo atau Jokowi, Bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) itu mengaku demokrasi yang dijalankan Indonesia akan memilihnya.
Hanya saja, kata Prabowo, demokrasi Indonesia kini dibajak oleh sekelompok oligarki yang menginginkan Indonesia tidak maju. Dia pun mencontohkan menjelang Pemilu 2014, terdapat 65 juta pemilih 'hantu'.
"Kalau proses demokrasi diselewengkan, yang berkuasa adalah uang, kita, saya kira, tidak akan pernah menjadi negara sejahtera. Ini adalah pelajaran dari sejarah. Saya tidak melihat ini masalah individu Prabowo atau Jokowi. Ini kehendak rakyat sedang diselewengkan," terang bekas Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu.
Walau demikian, Prabowo mengaku pemilih tidak bodoh. Oleh karena itu, siapapun yang dipilih pada Pemilu 2014, Prabowo meminta kepada semua pihak untuk menghormatinya.
"Siapapun kehendak rakyat itu harus dihormati. Kalau rakyat menghendaki saya, saya juga mohon dihormati. Kita hormati siapapun kehedak rakyat," pesan pendiri Partai Gerindra itu.

Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar