Survei Aspek Kepribadian Calon Presiden dan Wakil Presiden 2014 juga
menilai ciri extraversion (ekstrovert) kepribadian Calon Presiden
(Capres) dan Wakil Presiden (Cawapres) 2014 yang maju dalam Pemilu
Presiden 9 Juli mendatang.
Dimensi pertama sisi ekrovert yang
dinilai, seperti dijelaskan Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia,
Hamdi Muluk, terkait seberapa jauh sosok tersebut senang dan hangat
berinteraksi dengan orang lain.
Sosok Capres Joko Widodo (Jokowi),
jelas Hamdi, berdasarkan survei Laboratorium Psikologi Politik
Universitas Indonesia bekerjasama dengan Ikatan Psikologi Sosial
Indonesia, Ikatan Psikologi Klinis Indonesia, dan Fakultas Psikologi
Universitas Padjajaran, dianggap sebagai figur yang lebih hangat dalam
berinteraksi dengan orang lain.
Sedangkan Capres Prabowo Subianto,
kata dia, dianggap sebagai sosok yang agak introvert--kurang hangat
ketika berinteraksi dengan orang lain.
"Pak Jusuf Kalla (JK) juga
dianggap orang yang ekstrovert. Kita lihat pak JK orangnya terbuka, suka
ngomong apa adanya. Lebih ekstrovert," jelasnya Hamdi dalam rilis hasil
kajian psikologi politik dengan tema Menakar Kepribadian Capres -
Cawapres Indonesia 2014.di D'Consulate, Jalan Wahid Hasyim, Sarinah,
Jakarta Pusat, Kamis (3/6/2014).
Jokowi, kata dia, dinilai 204
responden yang terdiri dari psikolog, pada angka 8,20 diikuti JK 7,65,
Hatta Rajasa 5,81, dan terendah Prabowo di nilai 5,21 dari range nilai
0-10.
Sedangkan pada dimensi kedua terkait mengukur tingkat
kepribadian Capres dan Cawapres, apakah menyukai dan senang dengan
kehadiran orang banyak. Blusukan, dinilai sebagai representasi Jokowi
yang suka dan senang dengan hadirnya banyak orang.
"Pak Jokowi suka blusukan, kan ketemu orang banyak. Pak JK juga dianggap lebih menyukai kehadiran orang lain," paparnya.
Sedangkan,
berdasarkan survei ini, sosok Prabowo dan Hatta dinilai kurang. Hal itu
terekam pada survei, yakni Prabowo pada nilai 6,26 dan Hatta 6,29.
Sementara Jokowi memiliki nilai 7,76 dan JK 7,54 berdasarkan penilaian
204 responden terkait dimensi kepribadian menyukai kehadiran banyak
orang.
Selain itu, survei yang menilai Aspek Kepribadian Calon
Presiden dan Wakil Presiden 2014 mengukur juga berapa jauh para Capres
dan Cawapres menyukai hal-hal baru dan berbeda dan tidak terpaku pada
hal-hal yang lama dan konservatif (opennes to experience).
Untuk
dimensi ini, imbuhnya, figur Jokowi dan JK dianggap jauh lebih terbuka
pada hal-hal baru. Dari sisi nilai, disebutkan, Jokowi 8,02, JK 7,73,
Hatta 5,94 dan Prabowo 5,92.
Akademisi Universitas Indonesia ini
mengatakan metodologi yang digunakan adalah dengan mengumpulkan biografi
hidup dari masing pasangan Capres dan Cawapres. Sebanyak 204 orang
psikolog ditugaskan untuk membaca biografi tersebut. "Kami kumpulkan
biografinya, kita catat aspek-aspek penting dalam sepanjang
hidupnya,"ujar Hamdi.
Hamdi menyebutkan, pihaknya menyeleksi
hal-hal yang dilakukan pasangan Capres dan cawapres secara konsisten
dari waktu ke waktu. "Jadi ada hal-hal yang konsisten dari waktu waktu,
dan titik penting dala sepanjang hidup sepnajang waktu," kata Hamdi.
"Kami sajikan, setelah itu kami minta mereka (para psiklog)
rating,"lanjutnya.
Dia mengungkapkan, meskipun tim yang
diturunkan adalah orang-orang kalangan psikolog, bukan berarti tidak
terjadi bias. Karena menurutnya, Capres pasangan nomor urut satu Joko
Widodo (Jokowi) diakuinya lebih banyak tampil di pemberitaan jika
dibandingkan dengan Capres nomor urut dua Prabowo Subianto.
Oleh
karena itu, Ia menuturkan, pihaknya mengambil secara acak saja dari
daftar yang ada dari perguruan tinggi di Se Jabodetabek. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar