Semasa SMA, Joko Widodo (Jokowi) dikenal sebagai murid yang pendiam,
kalem dan tidak ugal-ugalan. Meski kepandaian di atas rata-rata, namun
saat pelajaran Jokowi gemar bertanya dan kritis. Terlebih jika pelajaran
yang disampaikan gurunya belum bisa dipahami.
Mantan guru Jokowi
di SMA N 6 Solo, Soedarjatmo kepada wartawan di kediamannya Nayu Barat
RT 002/ RW 014, Banjarsari, Nusukan, Solo mengatakan Jokowi dulu dan
sekarang hampir tak ada perubahan.
"Jokowi orangnya itu ya
seperti itu, tak ada bedanya dari dulu dengan sekarang, Dulu panggilnya
bukan Jokowi seperti sekarang, tetapi Joko Widodo," ujarnya.
Sosok
Jokowi, kata Soedarjatmo dikenal sebagai pribadi yang sederhana, tidak
sombong dan menghormati yang lebih tua dari dirinya. Menurut
Soedarjatmo, Jokowi masuk di Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan
(SMPP) atau sekarang dikenal Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Solo
tahun 1977-1978.
"Saat saya lihat surat pendaftarannya, saya
heran, ternyata dia tamatan dari SMPN 1. Kok melanjutkan ke SMAN 6,
seharusnya ke SMAN," katanya.
Soedarjatmo mengaku mengajar Jokowi
mulai dari kelas 1 hingga kelas 2. Selama diberikan pelajaran, Jokowi
selalu mendengarkan dan meperhatikan dengan baik. Berbeda dari
teman-temannya satu kelas, saat ada penjelasan yang membuat dirinya
masih bingung, "Kalau Jokowi langsung menanyakan," tandasnya.
Dalam
hal ulangan, Jokowi dikenal sebagai sosok murid yang sulit dimintai
jawaban oleh teman-temannya. Bahkan, saat dimintai jawaban oleh
teman-temannya. Jokowi memberikan pesan supaya teman-temannya diminta
untuk belajar dan tidak mengandalkan orang lain.
"Kalau masalah
ulangan atau pelajaran Jokowi sangat rajin dan paling sulit kalau
dimintai jawaban. Dia malah meminta teman-temannya untuk belajar dan
tidak mengandalkan orang lain." paparnya.
Setelah tamat SMA,
lanjut Soedarjatmo dirinya tidak lagi mengetahui jajak Jokowi berada dan
tidak lagi bertemu. Dia kembali bertemu saat Jokowi menjadi Walikota
Solo periode pertama. Waktu itu Jokowi sedang memantau pembangunan taman
Terminal Tirtonadi. Saat berjalan Soedarjatmo seketika disalami oleh
Jokowi. Dalam ingatannya sudah lama tidak bertemu Jokowi sudah lupa
dengan dirinya.
"Ternyata dia masih ingat saya. Pas saya berjalan
menuju terminal langsung disalami Jokowi. Saya tanya masih ingat saya,
Jokowi bilang masih," katanya.
Setelah itu Soedarjatmo tidak lagi
bertemu dengan Jokowi sampai Jokowi menjadi calon presiden (capres)
2014-2019. Kendati demikian, melihat rekam jejak Jokowi mulai dari
kepemimpinannya menjadi Walikota Solo dua kali dan Gubernur DKI Jakarta
yakin Jokowi bisa menjadi pemimpin yang amanah dan dipercaya dengan
rakyat.
"Jokowi itu murid angkatan pertama di SMAN 6. Soalnya waktu itu kelasnya baru hanya dua." pungkasnya. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar