Kamis, 03 Juli 2014

Survei Psikolog: Jokowi Tak Mudah Salahkan Orang Lain

Hasil Kajian Psikologi Politik memotret sisi explanatory style kepribadian Calon Presiden dan Wakil Presiden 2014 yang maju dalam Pemilu Presiden 9 Juli mendatang. Seperti menilai apakah kalau ada kegagalan atau keberhasilan itu penyebabnya karena dari luar diri atau dalam dirinya.Seperti dijelaskan Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, sosok yang bagus dari sisi explanatory style, biasanya bisa berkaca kegagalan bukan karena orang lain. Atau tidak gampang menyalahkan orang atau pihak lain di luar dirinya.Artinya, jelas Hamdi, semakin mantap seseorang mengendalikan dirinya, maka makin bagus pula karakter seorang pemimpin itu.
Terkait sisi ini, berdasarkan survei Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia bekerjasama dengan Ikatan Psikologi Sosial Indonesia, Ikatan Psikologi Klinis Indonesia, dan Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran, terlihat Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih memiliki kendali diri yang bagus dibanding Cawapres Jusuf Kalla (JK), Capres Prabowo Subianto atau Cawapres Hatta Rajasa.
"Jokowi lebih mempunyai kendali diri yang bagus. Dia lebih melihat kalau gagal ya itu karena urusan saya. Saya yang salah, seperti itu," ujar Hamdi dalam rilis hasil kajian psikologi politik dengan tema Menakar Kepribadian Capres - Cawapres Indonesia 2014.di D'Consulate, Jalan Wahid Hasyim, Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (3/6/2014).
Jokowi, kata dia, memiliki nilai 6,49 berdasarkan penilaian 204 responden yang terdiri dari psikolog, yang disurvei. Kemudian disusul, JK 6,47, Prabowo  Sedangkan Prabowo pada nilai 5,29 dan Hatta 5,15 dengan range nilai 0-10.
Selain itu, survei yang menilai Aspek Kepribadian Calon Presiden dan Wakil Presiden 2014 mencatat juga JK jauh lebih mempunyai kemampuan melihat permasalahan secara komprehensif.
Bahkan, seperti dijelaskan Hamdi, JK juga jauh lebih mampu menterjemahkannya menjadi kebijakan yang konkrit dibanding pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Karena itu masih berdasarkan survei tersebut, JK mengalahkan Jokowi, Prabowo dan Hatta. Tercermin JK dinilai sebagai sosok yang memiliki dua kemampuan tersebut dengan nilai 7,98 dan Jokowi pada nilai 7,79 dengan range nilai 0-10.
"Kita juga tanyakan bagaimana menurut Anda apakah tokoh ini memiliki kemampuan memahami permasalahan secara komprehensif dan menterjemahkannya menjadi kebijakan-kebijakan yang kongkrit? Disini Jusuf Kalla lebih unggul, setelah itu Pak Jokowi dan Prabowo dan Hatta Rajasa," jelasnya.
Kemudian, JK juga dinilai sebagai tokoh yang mempunyai kemampuan untuk mengeluarkan ide-ide cemerlang sebagai solusi untuk mengatasi berbagai persoalan negara saat memerintah nantinya.
"JK dianggap lebih memiliki kemampuan dibanding yang lain, Pak Joko Widodo (Jokowi). Malah yang terakhir Pak Hatta Rajasa dianggap bias-biasa saja," ungkap Hamdi Muluk.
Berdasarkan Survei Aspek Kepribadian Calon Presiden dan Wakil Presiden 2014 itu, JK memiliki nilai 7,91 dari range nilai 0-10. Sedangkan posisi kedua terdapat Jokowi dengan nilai 7,76. Sementara Prabowo Subianto 6,66 dan Hatta Rajasa dinilai biasa-biasa saja dinilai 6,07.
Metodologi penelitian ini dilakukan dengan Responden survei ini adalah psikolog yang memiliki pengetahuan dan pengalaman melakukan penilaian kepribadian? Pengambilan data: 18 – 27 Juni 2014, dengan 204 responden yang terdiri dari psikolog. Jumlah 204 psikolog dari seluruh Indonesia dianggap telah mewakili karena 80 persen psikolog berada di Pulau Jawa.
Sedangkan Prosedur responden terlebih dahulu diminta membaca bagian biografi para calon kemudian mereka menilai aspek kepribadian dan memberikan prediksi ke depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar