Kandidat presiden nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi) mengatakan program Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar, yang akan diberlakukannya jika terpilih menjadi presiden, merupakan salah satu upaya untuk mengontrol anggaran.
"Kita ingin membangun sistem yang baik untuk kesehatan dan pendidikan karena selama ini anggaran di kedua sektor itu sangat besar tapi tidak ada sistem manajemen kontrol. Kalau pakai kartu kan jelas by name by address, sehingga rakyat tenang dan nyaman karena sudah pegang itu," kata Jokowi dalam konferensi pers di Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/7/2014).
Lebih lanjut Jokowi mengatakan program Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar adalah sistem yang memastikan anggaran bisa sampai ke masyarakat karena selama ini tidak pernah ada sistem tersebut.
"Selama ini sistemnya hanya tercantum di APBD dan APBN," katanya.
Jokowi juga menekankan salah satu program unggulannya saat menjadi gubernur, yakni Kartu Jakarta Sehat, justru dijadikan contoh untuk pelaksanaannya di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
"BPJS itu bagus setelah setahun ini karena KJS diikuti Askes untuk embrio," katanya.
Sementara itu, untuk Kartu Indonesia Pintar, Jokowi dan JK berkeinginan mewujudkan pendidikan bagi seluruh warga negara termasuk petani, nelayan, buruh, termasuk penyandang difabel dan elemen masyarakat lain melalui kartu tersebut.
Pemilihan presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasang kandidat presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla. [antara]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar