Kamis, 03 Juli 2014

Obor Rakyat Diterbitkan untuk Hajar Jokowi

Ade Armando, pengamat komunikasi dari Universitas Indonesia (UI), menilai bahwa tabloid Obor Rakyat sengaja diterbitkan untuk menebar kebencian dan menghasut, demi menjatuhkan kerdibilitas Joko Widodo (Jokowi) di pilpres.
"Seolah-olah produk yang isinya ada news-nya, padahal isinya mayoriras fitnah, sumpah serapah, bahkan sebabkan kebencian antar-golongan, jadi diadu domba antar-agama, cerita fiktif tentang Jokowi dan sebagainya," tandas Ade, dalam diskusi bertajuk "Obor Rakyat: Kebebasan Pers dan Kampanye Hitam", di Jakarta, Kamis (3/7/2014).
Menurut Ade, Setyardi Budiono dan Darmawan Sepriyossa menerbitkan Obor Rakyat karena Undang-Undang Pers melindungi hak warga Indonesia untuk menyampaikan informasi.
"Orang-orang pengelola Obor Rakyat ini semena-mena memanfaatkan UU yang sangat luruh itu untuk kepentingan anti-demokrasi. Ini yang bikin tidak percaya demokrasi, bikin caci maki dan sebagainya," tandas Ade.
Ade menegaskan, Obor Rakyat merupakan jurnalistik buruk karena penerbitannya diniatkan untuk tujuan busuk atau buruk, yakni menjatuhkan citra Jokowi melalui fitnah tanpa dasar alias black campaign.
"Dewan Pers menurut saya harus tegas, harus jelas katakan orang-orang yang kelola Obor Rakyat ini tidak boleh klaim sebagai jurnalis, karena jurnalistik dia jahat dan busuk," tegasnya.
Soal pembelaan Darmawan yang berdalih bahwa jurnalistik itu memihak merupakan alasan untuk menutupi niat jahatnya, karena meski jurnalistik itu memihak, namun memihkan kepada kebenaran dan berdasarkan fakta.
"Itu sebenarnya menyesatkan sama sekali. Para pejuang seperti Muhtar Lubis berpihak, tapi yang disampaikan ke publik adalah fakta, tetang sesuatu yang benar adanya dan bukan fitnah, adu domba, bukan bangkitkan kebencian terhadap Cina, Kristen, Ahmadiyah, Syiah dan sebagainya," tegas Ade.
Ade menilai, Darmawan dan Setiardi merupakan orang pintar. Keduanya adalah teman Fadli Zon saat menimba ilmu di bangku kuliah.
"Yang saya tahu dia temennya Fadli Zon, ini zaman-zaman dulu senat mahasiswa, dia ketua Senat FE Unpad, Fadli Ketua Senat mahasiswa Satra UI. Ada temannya juga Teguh Juwarno, cuman Teguh benar masuk DPR, Fadli Zon ya benar lah jadi tangan kanannya Prabowo, dan Darmawan jadi wartawan," ujar Ade.  [gatra]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar