Pasangan capres dan cawapres nomor urut dua, Joko Widodo-Jusuf Kalla,
menyampaikan sembilan program nyatanya, Kamis, 3 Juli 2014. Pada saat
menyampaikannya, Jokowi memberi tekanan pada sejumlah poin.
Poin-poin yang ditekankan ini seolah merupakan jawaban Jokowi atas
isu-isu miring dari kampanye negatif yang ditujukan kepadanya dan
pasangannya.
Salah satunya penekanan pada program peningkatkan profesionalisme,
menaikkan gaji dan kesejahteraan PNS, TNI, serta Polri secara bertahap
selama lima tahun.
Penekanan juga dilakukannya ketika membacakan program terkait guru dan
pesantren. Masing-masing program diucapkannya sebanyak dua kali.
"Saya ulangi sekali lagi, mewujudkan pendidikan bagi seluruh warga
negara termasuk petani, nelayan, buruh, termasuk disabilitas dan elemen
masyarakat lain melalui Kartu Indonesia Pintar. Menyediakan fasilitas
pendidikan yang baik dengan target partisipasi 100% untuk SD dan 95%
untuk tingkat SLTP, mewujudkan kurikulum berkualitas, menjamin
kesejahteraan guru dan meningkatkan tunjangan bagi para guru.
Meningkatkan kualitas guru dengan melanjutkan program sertifikasi,"
tandas Jokowi, di Holiday Inn Bandung, Kamis (7/6/2014).
Sebelumnya, isu Jokowi-JK akan menghapuskan program sertifikasi guru
menerpa pasangan ini. Mereka pun dihujani isu miring terkait SARA.
Pemberitaan miring melalui tabloid Obor Rakyat yang beredar di pesantren-pesantren juga menjadi kerikil di perjalanan keduanya jelang Pilpres 2014.
Dia berharap sembilan program nyata yang disampaikan ini menjadi
pertimbangan masyarakat sebagai penentu pilihan. "Ini bukan hal baru
tapi summery, penegasan," kata pria yang pernah mendapat predikat
sebagai salah satu wali kota terbaik di dunia saat menjadi Wali Kota
Surakarta ini. [metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar