Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari mengatakan, masih sangat sulit menentukan siapa pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Pasalnya, persaingan antara Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla sangat ketat.
Menurut Qodari, berdasarkan survei yang dilakukan Indo Barometer pada tanggal 16-22 Juni lalu selisih Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK sekitar 3,4 persen.
"Tidak ada satu kesimpulan untuk 9 Juli," kata Qodari dalam diskusi "Mengejar Survei Pilihan Rakyat" di Cikini, Jakarta, Sabtu (5/7/2014).
Lebih lanjut, Qodari memberikan penjelasan bagaimana Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta bisa unggul dalam Pilpres. Dikatakannya, Jokowi-JK bisa menang apabila dapat menahan suara dan undecided voters terdistribusi normal.
Sedangkan Prabowo-Hatta bisa menang, lanjutnya, apabila tren kenaikan mereka terus berlanjut dan penurunan suara Jokowi-JK juga berlanjut.
Namun, dikatakan Qodari, dalam sisa waktu yang ada, segala sesuatu masih bisa terjadi. "Persaingan ketat, segala sesuatu bisa terjadi dengan kondisi ini. Kita harus persiapkan semua kemungkinan," ujarnya.
Hal senada disampaikan Direktur Polcomm Institute, Heri Budianto. Lembaganya masih sulit mengatakan siapa yang menjadi pemenang dalam Pilpres. "Karena pergerakan para pemilih sangat dinamis," tandasnya. [jpnn]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar