Sabtu, 05 Juli 2014

Buku Mafia Migas diluncurkan kawal debat Capres/Cawapres malam ini

Boni Harhens.com meluncurkan buku “Mafia Migas di balik Pilpres 2014″ bertempat di Hotel Alia Cikini, Menteng Jakarta Pusat. Buku ini berisi membongkar Kartel Politik-Ekonomi pada permainan mafia Migas yang merugikan negara.
“Buku ini memperlihatkan bagaimana mafia Migas bermain dan mengambil uang dari keuntungan minyak,” ujar Boni Hargens, Sabtu (5/7/2014).
Lebih lanjut, Bonie menjelaskan, dalam Pilpres, yang bertarung bukan hanya kedua kandidat, namun juga pada pihak-pihak kapitalis yang mampu memberi sokongan dana besar melalui pemain korporasi Migas.
“Buku ini menceritakan di balik mafia, kita mau membuktikan bahwa pertarungan Pilpres bukan antar partai politik atau kedua kandidat, tapi ada kapital juga terlibat. Mereka sebetulnya paling mampu mengeluarkan dana besar,” terang Boni.
Boni mengaku, buku ini dirancang dan disuguhkan dengan gaya jurnalistik agar mudah dipahami pembaca, dengan dilakukan investigasi terkait masalah mafia Migas. Maka, pembaca sadar dan tahu persis pelaku orang-orang yang diduga bermain. Apalagi, momentum debat Capres dan cawapres malam ini, juga akan mengangkat tema energi yang akan dikupas didalamnya.
“Hasil Investigasi, mayoritas dugaan mafia ini bercokol di salah satu calon. Semisal dimana posisi dugaan Mohammad Reza Chaliq, Hatta Rajasa, pihak Istana, semua kontroversi ini kita angkat,” jelasnya.
Mafia Migas sayang sulit disentuh oleh hukum saat ini. Boni berharap, pihak penegak hukum gigih memerangi mafia Migas yang merugikan uang negara tidak terhitung besarnya.
Ia pun mengapresiasi pihak KPK yang mulai berani keinginan membongkar mafia Migas di Indonesia.
“Kami menyambut positif KPK yang menyambut masalah mafia Migas, kita berharap buku ini bisa membantu KPK dalam menemukan pola dalam menganalisa untuk membongkar masalah mafia selama ini,” ungkapnya.
“Yang kami takutkan, pemenang Pilpres ini dimenangkan oleh orang-orang yang pandai beretorika, tapi lepas dari substansinya,” imbuhnya.  [lensaindonesia]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar