Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah yang baik adalah pemerintah yang tidak selalu mengutamakan kebijakan untuk menggusur rakyat yang dianggap dapat menghambat program pembangunan.
"Jadi, yang diutamakan adalah menggeser, bukan menggusur," katanya dalam pertemuan dengan tokoh masyarakat Sumut di Convention Hall Hermes Palace, di Medan, Selasa (10/6/2014).
Menurut Jokowi, pemerintah yang baik harus dapat menghadirkan solusi ketika rakyatnya membutuhkan. Solusi tersebut semakin dibutuhkan jika berhadapan dengan rakyat ketika ingin merealisasikan berbagai program pembangunan yang telah direncanakan dengan matang.
Salah satu solusi yang perlu dilakukan pemerintah adalah mencari tempat untuk merelokasi warga jika ingin menerapkan kebijakan pengalihan.
"Kalau menggeser, harus ada solusi," katanya.
Ia mengatakan, dengan adanya kebijakan relokasi, masyarakat yang akan dipindahkan dari satu lokasi dapat menerima kebijakan pemerintah karena tidak mengalami kehilangan tempat.
Kebijakan seperti itu telah sukses diterapkannya di Jakarta ketika berupaya menggeser pedagang di kawasan Tanah Abang yang berjualan di pinggir jalan dan menyebabkan kemacetan lalu lintas.
"Solusinya, mereka (pedagang) digeser ke dalam pasar," katanya.
Kebijakan serupa juga diakui Jokowi dengan menyiapkan pemukiman yang layak dan murah bagi warga sekitar Waduk Pluit yang direlokasi ke tempat lain.
Menurut catatan, pilpres yang akan dilaksanakan pada 9 Juli 2014 itu diikuti oleh dua bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan Jokowi-JK yang diusung PDI Perjuangan, Partai NasDem, PKB, Partai Hanura, dan PKPI.
Pasangan berikutnya, Prabowo Subianto-Hatta Radjasa diusung Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, PKS, PPP, dan PBB. [antara]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar