Calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) diharapkan dapat mengundurkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Langkah Jokowi mengambil cuti selama pemilihan presiden dan wakil
presiden (pilpres) dinilai tidak tepat. Harapan Jokowi untuk mundur
berasal dari pendukung Jokowi maupun capres Prabowo Subianto.
“Baik pendukung Prabowo dan Jokowi sama-sama hendaki Jokowi mundur
dari jabatan gubernur, jadi bukan cuti,” kata Direktur Eksekutif Cyrus
Network Hasan Nasbi saat memaparkan hasil survei, di Jakarta, Selasa
(10/6/2014).
Hasil survei menunjukkan 50,1% responden menginginkan Jokowi
mengundurkan diri. Hanya 43,7% yang tidak mempermasalahkan Jokowi cuti.
“Kalau dilaksanakan (Jokowi mundur), maka ini akan jadi nilai lebih bagi Jokowi,” ucapnya.
Survei dilakukan pada 25-31 Mei 2014. Jumlah responden 1500 orang
tersebar secara proporsional pada 300 desa/kelurahan terpilih di 33
propinsi. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Tingkat
kepercayaan survei ini adalah 95% dengan margin of error sebesar ±2,6%. [beritasatu]
Persoalan mundur atau tidak sebagai pejabat kepala daerah jangan disamakan dg orang berbaris di depan disuruh mundur ke belakang. Logika sederhananya kan gitu bro?
BalasHapusMundurnya seseorang dr jabatan itu hrs melalui prosedur dan meja birokrasi dimana di Indonesia itu dikenal dg istilah rumit/berbelit, panjang, tdk ada jaminan kepastian scr aplikatif. Bikin surat, tanda tangan sana sini, ropat-rapat, bolak-balik, syarat tambahan ini dan itu, jelas berbeda dg skema awalnya bro. Butuh waktu panjang bagi Pak Jokowi melakukannya apalagi berbenturan waktu yg digunakan dg masa kampanye. Gue tanya sama Loe, Pak Prabowo yg juga sibuk kampanye emang kudanya dilepas suruh minggat? Kan tidak, kuda tetep beliau pelihara tp yg jagain orang lain kan? He he he, gue demen nih niru ngeyelnya Bang Adian Napitupulu.