Koordinator masyarakat peduli MRT Fatmawati, Lieus Sungkharisma, dulu termasuk yang getol memprotes Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), terkait kebijakan MRT. Kini, dia mendukung Jokowi menjadi presiden dan menggagas "Surat untuk Jokowi".
Saat ditemui di Posko Forum Rakyat, Jalan HOS Cokroaminoto 100 Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2014), Lieus mengaku, dia dulu memang kaget ketika Jokowi meresmikan proyek MRT.
"Saya kaget pas itu, tiba-tiba Jokowi meresmikan MRT, pasti saat itu Jokowi mendapat tekanan dari mana-mana. Kalau Jokowi jadi presiden, sudah tidak ada lagi yang bisa menekan dia," kata Lieus.
Namun, itu dulu. Kini, dia mendukung Jokowi. Dia malah menggelar lomba "Surat untuk Jokowi". Lomba itu diselenggarakan mulai 7 Mei 2014 hingga 25 Juni 2014 mendatang. Ia mengklaim semua surat yang masuk kemudian akan diserahkan kepada Jokowi dan menjadi masukan. Menurutnya, bagi 100 penulis surat terbaik, karyanya akan dibukukan dan diberikan kepada Jokowi.
Lieus pun menjanjikan beragam hadiah dengan jumlah yang cukup fantastis. Juara pertama akan mendapatkan uang sebesar Rp 15 juta dan tablet, juara kedua mendapatkan uang sebesar Rp 10 juta dan tablet, serta juara ketiga mendapatkan uang sebesar Rp 7,5 juta dan tablet.
Untuk juara harapan, diambil tiga orang pemenang, masing-masing mendapatkan Rp 5 juta dan tablet. Pemenangnya akan diumumkan di www.suratuntukjokowi.com pada 3 Juli 2014 mendatang.
Lebih lanjut, Lieus menjelaskan, surat itu dapat dikirim langsung melalui pos beralamat Forum Rakyat Jalan HOS Cokroaminoto 100, Jakarta Pusat 10310, dengan mencantumkan nama dan alamat pengirim sesuai KTP dan identitas lainnya, atau melalui www.suratuntukjokowi.com.
"Karakter tulisannya minimum 200 karakter dan panjangnya bebas. Surat yang konstruktif dengan kritik membangun, karena pemimpin itu jangan cuma tipu-tipu," kata Lieus.
Adapun dewan juri yang ditunjuk menilai karya surat itu adalah Rektor Universitas Islam Negeri Jakarta Komaruddin Hidayat, pembawa acara Rosiana Silalahi, wartawan senior Harian Kompas Budhiarto Shambazy, dan penulis buku Dewi Lestari. [kompas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar