Bakal calon wakil presiden untuk Joko Widodo (Jokowi) mengerucut pada
dua nama, yakni Jusuf Kalla dan Mahfud Mahfuddin. Namun awal pekan ini
santer beredar kabar nama Mahfud Md dicoret dari daftar cawapres untuk
Jokowi.
Senin malam lalu, Jokowi juga menyebut bahwa calon
pengendara mobil dinas berplat RI 2 berasal dari luar jawa ahli ekonomi
dan paham dunia hukum. Pernyataan mantan Wali Kota Surakarta itu jelas
tak menunjuk Mahfud Md yang berasal dari Madura, Jawa Timur sebagai
calon wakilnya.
Juru Bicara PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari
pun mengaku tak merekomendasikan nama Mahfud Md untuk cawapres Jokowi.
Alasannya saat menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud lah yang
mengabulkan agar pemilihan umum menggunakan sistem terbuka.
"Aku di tahun 2014 harus menerima kenyataan dikalahkan oleh money politics.
Disalip oleh nomor yang ada dibawahku dan tidak pernah turun.
Penyebabnya karena keputusan MK yang menerapkan pemilihan terbuka," kata
Eva Sundari di depan puluhan pelajar Universitas Bakrie di Gedung
Universitas Bakrie, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis
(7/5/2014).
Akibat sistem tersebut, menurut Eva, proses pemilihan
anggota legislatif pada 9 April lalu penuh dengan kecurangan. Dia
mengaku menjadi korban dari pemilu dengan sistem terbuka. Politisi yang
masih tercatat sebagai anggota Komisi III DPR RI itu tahun ini gagal
duduk kembali ke Senayan.
Kegagalan tersebut membuat Eva sakit
hati. Ia merasa dipecundangi oleh keputusan tersebut dan internal
partainya. Saking jengkelnya, saat membahas money politics di Pemilu
2014 ini di sebuah stasiun televisi dia menyapa Mahfud Md melalui akun
twitter. "Aku twit ke Pak Mahfud 'semoga bapak menonton ILC malam ini'
karena itu hasil keputusan dia kan," kata Eva.
Kekesalan Eva
rupanya tak hanya berakhir di Twitter. Saat Mahfud digadang-gang menjadi
cawapres Jokowi, Eva yang paling lantang menolak usulan tersebut.
"Sekarang
pas dia (Mahfud) ke Jokowi, aku nggak merekomendasikan. Dendam aku,"
kata Eva disambut tawa peserta diskusi termasuk rekannya Tantowi Yahya
yang turut hadir sebagai pembicara.
Apakah rekomendasi Eva mempengaruhi Megawati dan Jokowi saat memilih calon wakil presiden? [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar