Kamis, 08 Mei 2014

Membaca Strategi Jokowi Dekati Para Kiai

Pengamat politik dari Soegeng Sarjadi Syndicate Ari Nurcahyo menilai, bakal calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo, saat ini tengah memainkan strategi untuk mendulang suara kaum santri. Hal ini terkait kunjungan Jokowi ke sejumlah pesantren dan menemui tokoh-tokoh kunci di sejumlah daerah beberapa waktu lalu. Menurutnya, apa yang dilakukan Jokowi merupakan taktik politik cantik.
Ari menyebutkan, dalam upaya "pedekate" ke kalangan santri, ada dua cara yang dilakukan Jokowi. Pertama, katanya, melakukan sowan politik ke sejumlah kiai di Pulau Jawa. Menurut Ari, para kiai memiliki pengaruh signifikan dalam menentukan kemenangan seorang kepala daerah. Mereka memiliki santri dalam jumlah besar yang dapat digerakkan untuk memilih calon tertentu.
“Ketika Jokowi bertemu para kiai, dia bisa bermain politik dengan membawa gerbong koalisi. Kita lihat elektabilitasnya kuat, masyarakat dan unsur santri pun puas dengan pendekatan itu,” kata pengamat politik dari Soegeng Sarjadi Syndicate Ari Nurcahyo kepada Kompas.com, Rabu (7/5/2014).
Dua kiai besar yang dijumpai Jokowi pekan lalu adalah Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) KH Maimun Zubair dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafi’i Maarif.
Ari mengatakan, KH Maimun merupakan tokoh berpengaruh di tubuh PPP.
“Kalau dilihat dari body language-nya sangat natural sekali. Ini menunjukkan bahwa simbol hubungan ke depannya akan baik,” ujarnya.
Respons sangat jelas, lanjut Ari, terlihat ketika Jokowi bertemu Syafi’i Maarif di Sleman, Yogyakarta. Saat itu, ia berpesan agar Jokowi selalu mengingat ajaran trisakti Bung Karno. Hal ini pula yang selalu disampaikan Jokowi dalam orasi politiknya pada kampanye terbuka pemilu lalu.
“Jadi itu seolah bak gayung bersambut. Jokowi telah mendapatkan dukungan dari Buya Syafi’i,” katanya.
Strategi kedua yang dimainkan Jokowi yakni dengan menjadikan Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdatul Ulama Khofifah Indar Parawansa sebagai juru bicaranya menghadapi Pemilihan Presiden 2014. Menurut Ari, sosok Khofifah tak hanya mewakili masyarakat Islam pada umumnya.
“Dia (Khofifah) juga bisa mewakili kaum perempuan Muslim untuk menyatakan dukungan ke Jokowi,” ujarnya.  [kompas]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar