Kamis, 08 Mei 2014

Kubu Jokowi Tetap Kalem Meski Disodori Peti Mati

Ketua Seknas Jokowi, Dono Prasetyo, mengatakan tidak terpancing dengan berita di jejaring sosial yang menyebarkan isu Jokowi meninggal. Menurutunya, berita itu hanyalah kampanye hitam biasa. "Saya rasa masyarakat juga tak akan terpancing karena sudah bisa berpikir jernih," ujar Dono saat dihubungi Tempo, Kamis, 8 Mei 2014.
Pengguna jejaring sosial Facebook dan Twitter digegerkan dengan sebuah berita duka yang mengatakan Gubernur DKI Jakarta juga calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo meninggal.
Berita duka itu berbentuk iklan seperti yang muncul di surat kabar. Jokowi, dalam berita duku itu, digambarkan sebagai warga Tionghoa beragama Nasrani dengan nama Ir Herbertus Joko Widodo alias Oey Hong Liong.
Menurut Dono, kampanye hitam bukanlah hal yang patut dijadikan beban. Jokowi, kata Dono, sudah biasa menerima propraganda negatif dan hal itu tidak mempengaruhi kinerjanya. Meski begitu, Dono beranggapan bahwa tak sepantasnya kampanye berbau agama dan rasis seperti berita itu beredar.
Selain tak pantas, kata dia, kampanye hitam tersebut berpotensi menebar kebencian. "Tak etis saja menurut saya. Seharusnya yang ditonjolkan adalah masalah kinerja dan track record selama ini," ujarnya.
Dono menambahkan bahwa apapun yang disebutkan dalam berita duka itu tak benar. Jokowi, kata ia, bukanlah keturunan Tionghoa. Jokowi juga bukan penganut Nasrani, tapi seorang muslim sejak kecil.
"Dia sudah menjalankan ibadah haji pada 2003. Ibadah umrah juga sudah berkal-kali. Kok, masalah SARA ini masih dibawa-bawa ya,"ujarnya.  [tempo]

1 komentar:

  1. KETERLALUAN !!! ini adalah kerjaan org2 yg pro bowo, mereka sdh FRUSTASI, DEPRESI, & sebentar lagi GILA BENERAN, krn mereka sdh tdk tau lagi gimana caranya utk menjatuhkan
    jokowi. Dan ini juga membuktikan kalo level prabowo JAUUUH DI BAWAH jokowi.

    BalasHapus