Ketua Umum MPKN John Manase Toisuta mengatakan GT merupakan cawapres potensial dari kalangan militer yang layak diperhitungkan selain Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu, GT dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Kendati GT kurang populer di kalangan masyarakat, namun John yakin, bekas Pangkostrad itu merupakan jenderal karir yang cukup baik dari sisi kepribadian, prestasi maupun pengabdiannya kepada bangsa.
Karenanya, dalam waktu dekat MPKN akan mengusulkan GT ke PDIP supaya dijadikan cawapres pendamping Jokowi.
"Kita juga akan bertemu Pak GT agar yang bersangkutan bersedia diusulkan oleh MPKN. Kita berharap beliau (GT) bersedia diusulkan," kata John didampingi Sekjen MPKN Suedy Samalo, bekas Duta Besar RI untuk Sudan Tajudin Noer Bolimakalu, Ketua MKPN Ray Sahetapy dan Radja Richard saat konfrensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/4).
MPKN menilai GT sosok yang tegas, berpengalaman luas, mumpuni di bidang kemiliteran dan pertahanan.
Prestasinya ditunjukan saat bertugas di Papua dan Aceh serta beberapa posisi strategis di TNI AD. "Orangnya juga low profile (rendah hati). Kita ingin mendorong beliau," tekad John.
MPKN juga melihat GT adalah sosok potensial dan tokoh yang dapat menyuarakan kehendak rakyat maupun kemajuan pembangunan Indonesia.
Karenanya, John menambahkan, sudah selayaknya figur sekaliber GT mendapatkan tempat strategis memimpin negeri ini. "Beliau (GT) saya kira layak menjadi wapres," tegasnya.
Menurutnya, MPKN yang digagas karena peduli terhadap kepemimpinan nasional ke depan, sejak dua tahun lalu sudah bicara soal kepemimpinan nasional dan memprediksi tokoh yang sekarang dijagokan sebagai capres cawapres. Antara lain saat itu mereka memprediksi ada nama Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie dan Jokowi.
MPKN yang merupakan himpunan dari berbagai latar profesi, lintas agama, akademisi, aktivis, dan kalangan profesional, itu juga menilai pada pileg lagu perolehan suara PDIP terkatrol karena efek Jokowi.
John memaparkan, pembagian suara partai pada pileg lalu hampir merata serta tak disangka partai papan tengah dan berbasis islam memeroleh kenaikan suara yang signifikan.
Meskipun sekarang sudah terlihat pembagian capres cawapres, bagi John dan MPKN, hal itu sah-sah saja.
"Tapi, kami khawatir kalau penempatan cawapres tidak seperti yang diharapkan rakyat, bisa berdampak tidak baik bagi pembangunan bangsa lima tahun ke depan," ujarnya.
MPKN juga memprediksi PDIP dengan Jokowinya, Gerindra dengan Prabowonya, dan Golkar dengan Aburizal Bakrienya yang bertarung di pilpres. Namun, pertarungan sengit diprediksi bakal terjadi pada Jokowi dan Prabowo. Bagi MPKN, siapapun pemimpinnya, yang harus diperhatikan adalah perekonomian stabil dan maju, keamanan harus terjaga.
"Ekonomi maju kalau situasi keamanan tidak kondusif juga bisa berdampak buruk. Maka dari itu keamanan menjadi skala prioritas, baru bicara masalah ekonomi," ujarnya mantap.
Menurut John, kondisi keamanan ke depan harus dijaga. Hal itu, kata dia, hanya mampu dilakukan oleh cawapres yang berasal dari kalangan militer. "Maka dari itu Jokowi harus didampingi cawapres dari kalangan militer," ungkapnya.
Sedangkan Radja Richard menambahkan bahwa kalau MPKN menginginkan presidennya dari sipil dan wapresnya adalah tokoh militer yang berasal dari Indonesia bagian timur. "Ini demi keadilan dan pembangunan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang seimbang di kawasan timur Indonesia," jelasnya.
Menurutnya, berdasarkan radar pantauan pihaknya mendapati beberapa nama tokoh dari timur Indonesia yang dianggap mumpuni menjadi wapres. Antara lain, ia menyebut Gories Mere, Nono Sampono, Christina Rranttetana dan George Toisutta. "Tapi kami berharap Pak GT bisa berdampingan dengan Jokowi. Mudah-mudahan beliau (GT) mau kita usulkan," ujar Radja.
Sumber :
jpnn.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar