Calon presiden (capres) PDI-P, Joko Widodo alias Jokowi diingatkan agar tidak menyia-nyiakan kepercayaan rakyat khususnya dari kalangan muda untuk menghadapi pemilu presiden (pilpres) Juli nanti. Karenanya, Jokowi maupun PDIP harus bisa menggaet calon wakil presiden yang juga tokoh muda.
Hal itu dikatakan peneliti dari LIPI, Siti Zuhro, di Jakarta, Kamis (17/4), menjawab pertanyaan wartawan terkait alotnya penentuan bakal cawapres untuk mendampingi mendampingi Jokiwi di pilpres.
Menurut Siti, kalangan muda sudah mengapresiasi Jokowi dengan bersedia hadir ke tempat pemungutan suara (TPS) dan memilih PDIP pada pemilu legislatif 9 April lalu.
"Jokowi dan PDI-P jangan menyia-nyiakan dukungan masyarakat. Untuk itu, Jokowi dan PDI-P harus memilih pendamping capres Jokowi yang tepat yang memiliki leadership, lebih fresh dan ideal berpasangan dengan Jokowi, sehingga akan mengurangi golput," ujar Siti.
Dengan memilih pendamping yang lebih fresh, kata Siti, Jokowi dan pasangannya jika kelak menang pilpres maka diharapkan mampu menciptakan era baru kepemimpinan muda yang berorientasi pada kepentingan rakyat banyak. Karenanya Siti juga mengatakan, PDIP maupun Jokowi harus berani mencoret nama Jusuf Kalla dari daftar calon wapres.
"Jokowi atau PDIP tak usah khawatir jika tanpa JK yang memiliki penguasaan ekonomi, sebab cawapres yang dibutuhkan mestinya figur yang mampu membenahi birokrasi dan penegakan hukum. Jika birokrasi bersih dan hukum tegak, maka roda ekonomi akan berjalan lancar sesuai program," ulasnya
Sumber :
jpnn.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar