Gubernur DKI Joko Widodo mendatangi kantor rektorat ITB di Jalan
Tamansari, Bandung. Dua institusi tersebut sepakat untuk melanjutkan
kerjasama di bidang tata kota.
"Kerjasama ini sudah berjalan lama
tapi pada bulan Juni 2013 belum diperpanjang. Jadi saat ini kita
memperpanjang yang sudah ada," kata Jokowi usai penandatangan MoU di
ruang Rapim I, kantor Rektorat ITB, Kamis (17/4/2014).
Jokowi
datang dengan beberapa pejabat pemprov DKI. Dari pihak ITB diwakili oleh
rektornya yakni Prof Akhmaloka.
Kerjasama ini terkait daerah aliran
sungai, penataan pemukiman kumuh, penanggulangan bencana dan program
smart city seperti yang dibuat di Bandung.
Dalam kesempatan yang
sama, Akhmaloka mengatakan proyek smart city di Jakarta direncanakan
akan seperti kota London. Dilengkapi berbagai infrastruktur berteknologi
canggih.
"Kalau di kota London, apapun yang kita lakukan sekecil apapun akan terpantau," kata Akhmaloka.
Tak
ingin dipolitisir, ia juga menekankan kerjasama tersebut sama sekali
tak ada unsur politiknya. Menurutnya, pembenahan Jakarta harus dilakukan
bersama-sama.
"Kita tidak bicara politik. Kita bicara perjanjian
kerjasama bisa diteruskan. Bagaimanapun juga DKI masih punya banyak
masalah. DKI adalah wajah Indonesia. Kalau semrawut, maka orang akan
berpikir itu wajah Jakarta," sambungnya.
Lalu kenapa baru dilakukan sekarang saat Jokowi dinyatakan sebagai capres PDIP?
"Ini sudah diagendakan 3 kali tapi karena kesibukan beliau (Jokowi) maka baru terlaksana sekarang," ujarnya.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar