Sabtu, 07 Juni 2014

Wawancara JK dengan JPNN di Pekanbaru

Cawapres pasangan Joko Widodo, M Jusuf Kalla, tak membuang waktu untuk merebut hati masyarakat Indonesia termasuk di Sumatera.
Usai kampanye di Padang Jumat (6/6/2014) lalu, Sabtunya (7/6/2014) sumando rang Minang itu melanjutkan kampanye, silaturrahmi dan sosialisasi di tujuh titik pada tiga provinsi. Di sela sela penerbangan dengan pesawat khusus dari Padang menuju Pekanbaru, wartawan Padang Ekspres (Grup JPNN) Sukri Umar mewawancarai Jusuf Kalla.

Berikut petikannya:

Anda kelihatan masih segar, padahal sudah berkeliling kampanye di separoh Sumatera. Punya resep khusus?
Alhamdulillah, kesehatan memang sangat penting dan kita memang harus menjaga kesehatan itu. Saya pikir tak hanya kelihatannya saja yang sehat, tetapi saya benar benar bugar dan sehat (Jusuf Kalla menjawab sambil tertawa kecil). Buktinya kita bisa lolos dalam seleksi kesehatan capres cawapres yang begitu ketat dan detail. Dan hari ini kita bisa melanjutkan kegiatan yang begitu padat di banyak tempat.
Tak ada resep. Selain menjaga menu makanan dan rutinitas kegiatan sehari hari yang perlu juga disela dengan istirahat, kita juga harus seimbangkan antara fisik dan nonfisik.

Maksud anda?
Sekuat apa pun fisik orang kalau nonfisik atau mentalnya tidak sehat tentu akan kelelahan. Lelah mental itu yang berbahaya bagi kesehatan fisik. Nah inilah yang perlu kita jaga keseimbangannya. Katakanlah anda punya uang dan harta banyak, tetapi psikologis terganggu maka tunggulah waktunya fisik anda drop.
Justru itulah dalam setiap kegiatan dan pekerjaan apapun harus dilakukan dengan ikhlas, niat ikhlas itu yang membantu kita bisa menerima apapun hasil yang didapat atas usaha yang telah dilakukan. Sikap ikhlas ini harus terus dipupuk dan ditanamkan pada setiap diri manusia.
Saya menjadi Wapres dan menjalankan tugas itu selama lima tahun. Banyak persoalan bangsa yang kita hadapi, dan itu bisa dilewati dengan baik. Lalu menjadi calon presiden di periode 2009 - 2014. Meski belum diberi amanah oleh rakyat, kondisi kesehatan saya baik baik saja. Bahkan kita dapat mengemban berbagai misi sosial seperti mengabdi di Palang Merah Indonesia dan sebagai ketua dewan masjid Indonesia. Kini kembali sebagai Cawapres, mendampingi Pak Jokowi. Insya Allah, diberi amanah oleh rakyat.

Anda seperti begitu ngotot menjadi pemimpin di republik ini, baik sebagai orang nomor satu maupun sebagai pendamping. Kenapa?
Begini. Antara antusias dan keinginan mengabdi tentu sangat jauh berbeda. Dalam menjalankan kehidupan ini kita harus punya tanggung jawab sosial dan tanggung jawab atas pengabdian apa yang bisa diberikan, Apalagi kita potensi untuk itu.
Atas dorongan banyak pihak maju sebagai Cawapres, dan yang saya dampingi itu adalah Bapak Jokowi maka saya mau turun untuk itu. Mudah mudahan saja semangat pengabdian saya untuk mewujudkan Indonesia hebat bisa tercapai, dan tentu perlu amanah dari rakyat.

Anda yakin bila bersama Jokowi dan seandainya terpilih bisa membuat Indonesia hebat. Hebat seperti apa maksudnya?
Indonesia hebat akan kita wujudkan dengan melaksanakan program aksi dari visi misi kami Jokowi-JK. Indonesia bisa sejajar dengan bangsa bangsa maju di dunia, tentu ditopang dengan tingkat kesejahteraan rakyat yang lebih baik dan merata. Dihargai dan memiliki martabata yang tinggi, sehingga menjadi negara yang disegani dalam percaturan dunia internasinal.
Potensi Indonesia hebat itu sangatlah besar. Dari segi kekayaan alam kita punya segala galanya tetapi masih dalama bayang bayang penguasaan asing. Kemandirian sebagai anak bangsa harus terus ditingkatkan, dan ini butuh sumber daya sumber daya manusia yang hebat. Pengembangan sumber daya manusia yang berkarakter inilah menjadi salahsatu titik fokus rencana aksi kita.
Sebenarnya apa yang salah dengan republik ini, sehingga hampir 70 tahun merdeka masih seperti ini ini saja, bahkan ada kerinduan lebih baik masa orde baru dibanding zaman sekarang.
Ada tiga masalah pokok bangsa yang harus kita hadapi bersama sama. Dan untuk mengomandoinya perlu pemimpin yang hebat. Permasalahan pokok itu adalah ancaman terhadap wibawa negara. Kelemahan sendi perekonomian bangsa, serta toleransi dan krisis kepribadian bangsa. Kita bisa hebat bila sistemnya hebat, dan orang yang menjalankan sistem itu juga hebat.
Dalam masalah ekonomi misalnya kita terkungkung oleh kekuatan anggaran dan kebijakan. Kita punya kekayaan alam yang cukup tetapi terbiasa dan terlena menghabiskan belanja untuk subsidi subsidi yang tidak tepat, sehingga anggarank pembangunan terbatas. Ada kekurangberanian dari pengambil kebijakan untuk mengalihkan subsidi. Takut dianggap kebijakan tidsk populer dan takut mendapat tantangan dari rakyat.
Itulah yang saya maksudkan perlu pemimpin yang tegas. Tegas bukan berarti siap perang dengan bangsa lain, atau menindas rakyat yang tidak patuh pada pemimpin. Tegas dalam artian berani mengambil kebijakan yang dianggap paling baik untuk rakyat. Sepanjang kebijakan yang diambil menyangkut kepentingan rakyat, dan dilakukan secara transparan saya optimistis rakyat bisa menerimanya.
Mungkin anda masih ingat bagaimana kita menyelesaikan konflik Aceh yang berkepanjangan. Pada akhirnya persoalan itu bisa diselesaikan dengan baik, para pihak pun bisa menerima secara elegan. Dampaknya, Aceh berkembang dengan demokrasi dan perekonomian rakyatnya yang begitu membanggakan, sementara republik ini bisa menjaga keutuhannya.
Demikian juga kebijakan penghapusan subsidi minyak tanah yang ditindaklanjuti dengan konversi minyak tanah ke gas. Awalnya masyarakat bereaksi karena khawatir dengan kebijakan itu, tetapi akhirnya bisa dilalui dengan baik. Kini tak ada lagi masyarakat yang antri mengular di pangkalan minyak tanah demi lima liter minyak. Apa kita harus mempertahankan subsidi-subsidi yang mengekang anggaran itu? Sementara banyak hal yang bisa dilakukan dengan program pengalihan subsidi tersebut. Pembangunan infrastruktur, peningkatan kesejahteraan guru, PNS dan TNI/Polri serta kebijakan kebijakan ekonomi kerakyatan yang langsung dirasakan manfaatnya.

Anda memulai kampanye di Sumatera, berawal dari Aceh berlanjut ke Padang dan seterusnya. Apa yang anda dapatkan dari kampanye dan kunjungan ke daerah daerah tersebut?
Negeri ini negeri yang kaya. Banyak daerah yang punya kekayaan berlimpah, tetapi ada pula daerah yang minim sumber daya alam. Terhadap daerah dengan kekayaan berlimpah sebenarnya negara sudah berhutang pada daerah tersebut, bilamana belum ada kesejahteraan yang mereka dapatkan. Kekayaan alam di satu daerah belum dikompensasikan dengan peningkatan kesejahteraan dan kemajuan daerah tersebut. Prinsip prinsip keadilan ini yang harus kita jaga agar bangsa ini menjadi bangsa yang besar dan bermartabat.
Saya sangat bersyukur dari beberapa hari masa kampanye yang telah berlalu, sambutan dan antusias masyarakat begitu membanggakan. Di sana sini muncul kelompok kelompok relawan yang tumbuh dengan sendirinya, muncul dari gress rooth. Kekuatan relawan dikombinasikan dengan mesin partai akan menjadi kekuatan besar dalam menerima amanah rakyat. Hal ini terjadi di Aceh, Sumatera Barat, Riau, dan Jawa Barat. Insya Allah daerah daerah lain akan menyusul.
Konsekwensi dari amanah rakyat itu adalah kami harus bekerja keras, dengan tetap menjaga prinsip keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, serta menjadi pemimpin yang bijak untuk indonesia hebat.

Dalam berkampanye ke daerah-daerah, tim anda menggunakan pesawat khusus milik anda pribadi. Apa ini tidak terkesan gagah-gagahan dan bertentangan dengan jargon pasangan Jokowi-JK yang identik dengan kesederhanaan?
Ooo, kami memang menggunakan pesawat khusus. Bahkan pesawat Nusantara kode BAe (British Aespace) 146 - 200 buatan Inggris ini saya gunakan pada masa kampanye Pilpres 2009 lalu. Tak ada gagah gagahan, justru lebih hemat karena sekali penerbangan bisa membawa semua tim dan dapat menjangkau banyak daerah dalam hari yang bersamaan.
Jadwal kampanye yang dikeluarkan KPU kan sangat ketat dan padat. Semua daerah dan para relawan tentu ingin ditemui, silaturrahmi dan menyatukan strategi pemenangan. Nah dengan pesawat khusus kita menjangkau banyak tempat. Sabtu ini saja misalnya, kita lepas landas dari Bandara Minangkabau menuju Pekanbaru. Di sana ada enam titik pertemuan hingga siang, lalu sorenya kita ke Bandung untuk deklarasi. Pertemuan dengan konstituen atau massa hanya sampai pukul 18.00, malamnya ada dialog di salahsayu televisi swasta. Anda bisa bayangkan betapa tak efektif dan berapa besar biayanya bila dengan penerbangan komersil. Dengan pesawat pribadi kita bisa 60 orang sekaligus.
Target perolehan suara?
Kami semakin optimistis setelah beberapa hari ini melakukan kunjungan dan kampanye di daerah. Saya sumando Minang, mudah mudahan bisa mendapat 75 persen suara, demikian juga untuk Sumatera. Secara nasional kami optimistis angkanya akan sangat dominan untuk Jokowi-JK.  [jpnn]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar