Sabtu, 07 Juni 2014

Jokowi Minta Bawaslu Usut Tuntas Kampanye Hitam

Calon presiden nomor urut 2 Joko Widodo meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut tuntas adanya black campaign yang marak menjelang Pemilu Presiden 9 Juli mendatang. Hal itu ia sampaikan ketika memberi klarifikasi atas dugaan pelanggaran kampanye kepada Bawaslu.
"Oh ya, tadi saya sampaikan kepada Bawaslu, black campaign sudah meresahkan. Saya minta kampanye hitam seperti obor rakyat dan lainnya, betul-betul dicari dan diperiksa karena meresahkan masyarakat," kata Jokowi di Media Center Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (7/6/2014).
Sementara mengenai dugaan keterlibatan Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang melakukan pendataan kepada masyarakat dan menggiringnya untuk memilih salah satu pasang calon pun menjadi perhatian mantan Wali Kota Solo ini.
"Kedua mengenai Babinsa meminta agar lebih diprioritas, hak politik warga harus di jaga," kata dia.
Mengamini ucapan Jokowi, Tim kuasa hukum Jokowi, Alexander Lay mengatakan dalam waktu dekat Bawaslu akan memanggil Panglima TNI Moeldoko untuk diminta keterangannya terkait dugaan adanya keterlibatan anggotanya dalam melakukan mobilisasi kepada masyarakat
"Bawaslu bilang akan minta klarifikasi Panglima, karena Babinsa menggiring rakyat pada calon nomor urut tertentu," kata dia.
Tim pemenangan Jokowi Teten Masduki juga mengaku khawatir dengan kasus Babinsa. Sebab, hal ini tidak hanya terjadi di satu tempat. Dia meminta rakyat agar tidak khawatir dengan adanya dugaan keterlibatan Babinsa dalam Pilpres tahun ini.
"Bukan hanya di satu tempat masif, melihat pengalaman TNI melibatkan babinsa dijaman orde baru kami khawatir, hak warga untuk memilih kita harus hormati, kami mengimbau warga tidak usah takut adanya pengaruh kepada warga," ujar Teten.  [Oje/metrotvnews]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar