Sabtu, 07 Juni 2014

Jokowi Nggak Neko-neko

Dalam kunjungan maraton di Bogor, capres Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan berkunjung ke dapur redaksi Radar Bogor di Graha Pena, Jalan KH Abdullah Bin Nuh nomor 30 Kota Bogor.
Tiba sekitar pukul 13:30, Jokowi mengenakan kemeja khas kotak-kotak, dan dikawal oleh sejumlah perwakilan partai koalisi. Di Graha Pena, Jokowi berdiskusi singkat dengan CEO Radar Bogor Group Hazairin Sitepu. Sabtu (7/6/2014).
Bogor ini mempunyai kekuatan yang luar biasa, kata mantan manajer media Susilo BambangYudhoyono-Jusuf Kalla, 2004-2009 itu, mengingatkan Jokowi atas potensi 5 juta pemilih di Kota dan Kabupaten Bogor.
Hazairin menuturkan, dalam beberapa survei yang dilakukan, setiap daerah memiliki tokoh yang didengarkan oleh masyarakat. Misalnya di Cianjur, tokoh yang menjadi panutan banyak orang adalah kepala desa. Pun Sukabumi juga sama, kepala desa masih menjadi tokoh yang mempunyai peran kuat di masyarakat.
Hal-hal inilah yang mungkin bisa dilakukan timses bapak (Jokowi, red) nanti jika ingin mengambil hati masyarakat, saran pria berdarah Batak itu.
Hazairin menyarankan agar Jokowi lebih peka melihat isu-isu SARA, serta kaitannya dengan kearifan lokal.
Meski begitu, Ayah dua anak ini juga menilai Jokowi sebagai sosok yang hebat, mau mendengar masukan dari siapapun. Dia (Jokowi, red) adalah orang hebat, orang yang mau mendengarkan, tukasnya.
Obrolan keduanya berjalan santai. Pun Jokowi nampak antusias dan takjub melihat kemeriahan sambutan massa pendukung di Kota Hujan. Setelah obrolan singkat selama 15 menit, Jokowi makan siang bersama Hazairin Sitepu, dan sejumlah perwakilan tim sukses.
Pada kesempatan itu, mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir yang turut mendampingi Jokowi, berbagi cerita tentang dukungannya kepada Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu.
Soetrisno mengaku sudah mengenal Jokowi sejak lama. Bahkan keduanya pernah ceramah bersama di Universitas Muhammadiyah Solo.
Kebetulan saya sudah kenal Jokowi sebelum jadi gubernur, sudah kenal lama. Jokowi sederhana, jujur dan nggak neko-neko (aneh-aneh), kata Soetrisno.
Dia optimis, Jokowi bisa membawa bangsa ini lebih baik dan merata. Dengan gaya kepemimpinan yang sederhana, Jokowi dinilai mampu mengajak masyarakat kelas bawah untuk berpartisipasi di pesta demokrasi 9 Juli mendatang.
Buat rakyat tidak berbeda dan berjarak, dan partisipasi masyarakat dalam gerakan pembangunan lebih besar, tandasnya.  [jpnn]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar