Calon presiden dari koalisi yang dipimpin Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto, mengaku tak terlalu fasih melantunkan ayat Al-Quran. “Jelas lebih baik orang lain,” kata Prabowo setelah menghadiri deklarasi dukungan 77 anggota Dewan Perwakilan Daerah di Balai Kartini, Sabtu malam (7/6/2014).
Ketua Dewan Pembina Gerindra itu tak mempersoalkan adanya sentimen sejumlah kelompok yang meragukan kemampuannya mengaji. Dia mengaku tak pernah membanggakan kemampuannya membaca Al-Quran. “Saya tidak pernah mengatakan saya hebat (mengaji),” kata Prabowo.
Prabowo menghadiri deklarasi dukungan dari 77 anggota DPD inkumben dan yang baru terpilih. Dalam pidatonya, Prabowo menyatakan dukungan dari para perwakilan daerah menjadi amunisi tambahan dalam menghadapi pemilihan presiden 9 Juli mendatang.
Mendekati hari pencoblosan, kampanye hitam dan negatif masih meramaikan masa kampanye pemilihan calon presiden 2014. Prabowo, misalnya, diserang kampanye negatif soal pelanggaran hak asasi manusia ketika Ketua Dewan Pembina Gerindra itu masih berdinas di militer. Kampanye negatif lain menyangkut keharmonisan rumah tangga Prabowo. Belakangan, urusan kecakapanjuga dipermasalahkan di media sosial.
Kemampuan Prabowo membaca Al-Quran pertama kali disentil oleh istri calon wakil presiden Jusuf Kalla, Mufidah Kalla, saat menghadiri deklarasi dukungan Green Hijabers bagi pasangan Joko Widodo-Kalla di Taman Ismail Marzuki, akhir Mei lalu. Ketika itu Mufidah mengatakan suaminya gerah mendengar gencarnya kampanye berbau suku, agama, ras, dan antargolongan terhadap Jokowi. “JK bilang, kalau Jokowi dituduh yang tidak-tidak, beliau akan mengadakan pertarungan mengaji antara Jokowi dan Prabowo. [centroone]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar