Pengamat Politik dari Universitas Lampung, Arizka Warganegara,
menghimbau Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk berjualan prestasi
selama 10 tahun berada di pemerintahan.
Menurut Arizka, itu lebih elok ketimbang hanya menyudutkan calon
presiden Joko Widodo yang saat ini berada di kubu yang berseberangan
dengan PKS.
"Elite politik termasuk PKS seharusnya men-drive isu politik yang
mencerdaskan guna membantu pemilih agar memilih secara rasional. Jangan
kembangkan isu yang tidak mencerdaskan," ujar Arizka kepada wartawan
ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (12/6/2014).
Salah satu politisi PKS yang kerap menyerang Jokowi ialah Wakil
Sekretaris Jenderal Fahri Hamzah. Fahri menilai Jokowi terlalu
dipaksakan untuk menjadi calon presiden. Fahri sebelumnya juga sesumbar
soal tingginya IQ Prabowo hingga menganggapnya sebagai ayam aduan.
Serangan lain yang kini dikembangkan kubu lawan Jokowi ialah dengan isu
ketampanan calon presiden Prabowo Subianto, isu agama, atau kesukuan.
Arizka mendesak agar elite partai politik termasuk PKS mengajak
masyarakat memilih dengan cerdas bukan dengan isu-isu yang sangat tidak
rasional.
"PKS harus percaya diri untuk menjual prestasi selama 10 tahun berada di
pemerintahan. Ini saatnya PKS dan partai politik berjualan prestasi
agar bisa membuat rakyat memilih secara rasional," tegasnya.
Sekadar informasi, PKS kini didera masalah. Mantan Presiden PKS Luthfie
Hasan Ishaaq sudah divonis bersalah bersama orang dekatnya Ahmad
Fathanah terkait kasus suap impor daging sapi.
Kasus tersebut bahkan ikut menyeret nama Ketua Dewan Syuro PKS Hilmi
Aminudddin serta kader PKS lainnya Menteri Pertanian Suswono. [metrotvnews]
emang PKS sok agamis.
BalasHapusPKS = Partai Korupsi Selalu (Maling berkedok agama!)
BalasHapus