Peristiwa ini terjadi dalam kunjungan
kampanye capres yang biasa disapa Jokowi itu di komplek alun-alun
Kecamatan Majenang pada Kamis (12/6/2014) malam.
Ribuan warga pendukung duet Jokowi-JK
sudah menunggu di lokasi kedatangan Jokowi sejak pukul 16.00 WIB.
Sedangkan para simpatisan yang tergabung dalam Ikatan Relawan Ngapak
Joko Widodo (Ireng Jowo) Cilacap barat menunggu sambil membentangkan
spanduk putih sepanjang 200 meter yang diisi dengan ribuan tanda tangan
warga serta pendukung Jokowi.
Tiba di lokasi sekitar pukul 22.30 WIB,
Jokowi disambut ribuan warga dengan antusias. Keluar dari mobilnya,
capres nomor urut 2 itu langsung menyalami para warga yang telah
menunggunya.
"Kami rela menunggu Jokowi dari sore
sampai malam, karena selain ingin melihat sosok Jokowi secara langsung,
kami juga ingin menjabat tangannya," ungkap Mulyani (45), salah satu
warga Desa Sindangsari Kecamatan Majenang.
Hal senada juga diungkapkan Suparno
(46). Ia mengaku rela menunggu lama demi Jokowi yang diyakininya bakal
menjadi presiden pada pemerintahan berikutnya.
"Kami puas meski hanya sebentar,karena
mungkin Jokowi juga sudah capai karena dia mungkin masih banyak agenda
yang harus dikerjakan esok harinya," ujarnya.
Setelah menyapa warga di alun-alun
Majenang, Jokowi beserta rombongan menuju ke Pondok Pesantren (Ponpes)
El Bayan yang terletak di Jalan KH. Najmudin Km. 02 Desa Padangjaya
Kecamatan Majenang. Dalam sambutannya, Jokowi menegaskan kepada seluruh
warga dan simpatisannya agar tidak mudah terprovokasi dengan isu fitnah
mengenai dirinya.
Jokowi juga mencontohkan beberapa isu
serta fitnah yang tengah menyerangnya. Salah satunya isu yang menyebut
bahwa bapak kandung politisi PDIP itu berasal dari Singapura.
"Orang bapak saya asli dari Karanganyar
kok ada yang bilang dari Singapura. Kalau ibu saya orang asli
Boyolali,saya ini orang ndeso, wajah saya juga kelihatan ndeso toh. Tapi
meski ndeso otaknya internasional," ucap Jokowi saat berdialog dengan
ulama dan warga di ponpes. [dil/jpnn]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar