Indonesian Strategic (Instra) melakukan survei elektabilitas terhadap dua pasang capres pada Pilpres 2014. Pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta ternyata memperoleh 51 persen dukungan warga Bandung, sedangkan lawannya Jokowi-Jusuf Kalla meraih 46 persen. Adapun warga yang tidak memilih alias abstain hanya tiga persen.
Peneliti Instra Yuhka Sundaya mengatakan, Bandung memiliki warga yang rasional dan melek media.
Sehingga warga kota kembang ini cukup tegas dalam menentukan pilihan. Prabowo dalam pencapresannya selalu menunjukkan ketegasan dan mengusung isu pemberantasan korupsi. Alasan itulah yang menjadikan Prabowo terus menanjak dalam urusan elektabilitas.
"Sifat-sifat yang bersifat rasional inilah yang ternyata disukai warganya, survey kami menunjukkan bahwa tingkat elektabilitas capres Prabowo unggul dibandingkan Jokowi," kata Yuhka di Bandung, Kamis (12/6/2014).
Survei tersebut juga menyebut ; Jokowi tidak mengalami peningkatan elektabilitas pasca disandingkan dengan Jusuf Kalla. Sedangkan Prabowo menunjukkan grafik meningkat pasca dipasangkan dengan Hatta Radjasa.
"JK sendiri sebenarnya diketahui sosok yang kuat. Tapi menjadi turun elektabilitasnya karena sebelumnya sempat marak video streaming yang menyebut bahwa Jokowi berbahaya kalau jadi Presiden. Itu terekam oleh warga Bandung, dan itu menjadi salah satu alasan turunnya elektabilitas," ungkapnya.
Instra mencatat beberapa hal tentang keterwakilan pemilih bahwa Prabowo-Hatta disukai pemilih pria yang mencapai 81 persen. "Sedangkan pemilih Jokowi-JK kebanyakan perempuan," ujarnya.
Menimbang status aktivitas sosial, pendidikan, dan visi misi juga, lanjut Yuhka bahwa Prabowo lebih dipilih warga Bandung. "Kalau Jokowi lebih dipilih karena faktor orang yang ekonomi rendah," jelasnya.
Survei yang dilakukan selama empat hari pada awal Juni lalu menggunakan metode multistage sampling kepada 421 orang warga yang tersebar secara acak. Adapun untuk margin error mencapai 5 persen. [hhw/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar