Masih ingat, seluruh elite partai dan publik memuji sikap negarawan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri ketika secara resmi mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres)?
Jika sebelumnya elite partai memuji sikap Megawati, kali ini putri pertama Presiden Soekarno itu dinilai tidak memiliki sikap negarawan.
Sikap negarawan Megawati seketika hilang alias tumbang di tangan Jokowi. Hal itu dibuktikan, ketika Megawati menyebut pengusungan Jokowi sebagai capres tidak lebih sekadar petugas partai.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan, Megawati tidak memahami tugas pokok dan fungsi (tupoksi) seorang presiden. Presiden bukanlah petugas partai.
"Presiden itu bukan petugas partai, tapi negarawan. Pelayan rakyat, bangsa, dan negara. Kepentingan itu mengalahkan semuanya, termasuk kepentingan partai," tandas Ramadhan, di Jakarta, Minggu (18/5/2014).
Menurut dia, pernyataan tersebut sebagai bukti bahwa Jokowi sebagai capres boneka. Sebab seorang yang menjadi presiden sudah seutuhnya bekerja untuk rakyat bukan lagi untuk partai.
"Ibu Mega bilang Pak Jokowi petugas partai. Pilpres ajang politik nasional, untuk RI 1. Mestinya Jokowi ditugaskan sebagai negarawan," tegas Ramadhan.
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri berpesan kepada capres Jokowi untuk tidak melupakan perannya sebagai kader jika terpilih sebagai presiden.
"Saya pesan ke Pak Jokowi, sampeyan tak (saya) jadikan capres, tapi jangan lupa, Anda adalah petugas partai yang harus melaksanakan apa yang ditugaskan partai," ucap Mega dalam pidatonya saat deklarasi koalisi PDIP, Partai NasDem, dan PKB di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (14/5/2014).
[yeh/inilah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar