Calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, mengatakan calon wakil presiden pendampingnya kelak harus sesuai dengan keinginan masyarakat. Ia tidak menampik bila cawapres yang akan dipilihnya harus memiliki elektabilitas tinggi.
"Kita melihat keinginan masyarakat seperti apa karena nanti yang menentukan adalah masyarakat," katanya seusai menemui relawan di Subang, Ahad, 18 Mei 2014.
Jokowi tidak membantah bahwa keinginan masyarakat terhadap satu sosok tertentu terwakili dalam jajak pendapat yang dilakukan beberapa lembaga survei.
"Pokoknya yang sesuai dengan keinginan masyarakat," katanya. Dalam kunjungannya ke Makassar pekan lalu, Jokowi tak membantah ketika dikonfirmasi bahwa calon pendampingnya nanti adalah Jusuf Kalla atau Abraham Samad.
Mengenai profil pendampingnya, Jokowi mengatakan sosok tersebut bisa saja tokoh senior atau tokoh muda. Ia juga tidak menutup kemungkinan bahwa cawapresnya kelak merupakan seorang politikus. "Bisa yang senior, bisa yang tidak. Pokoknya sudah saya kantongi. Tunggu saja, tinggal satu atau dua hari ini," katanya.
Ia mengatakan deklarasi cawapres paling lambat dilakukan esok hari. Kandidat yang tersisa, kata dia, tidak berubah, yaitu tersisa tinggal dua kandidat. Jokowi mengatakan deklarasi cawapres harus menunggu momentum yang tepat. "Kita kan harus menunggu momentum yang tepat," katanya.
Pada hari pertama pendaftaran capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum, Jokowi mengunjungi Subang. Ia tiba sekitar jam 09.00 dan langsung blusukan di Pasar Cipendeuy dan Pasar Kalijati. Setelah mengunjungi kedua pasar itu, Jokowi langsung menemui para relawan di alun-alun Kota Subang. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar