Bakal Capres PDIP-NasDem-PKB, Joko Widodo, berjanji akan
menyejahterakan kehidupan petani bila kelak terpilih sebagai Presiden RI
ke-7. Kata dia, anggaran sebesar Rp 1,4 miliar per desa dari APBN juga
akan dialokasikan bagi para petani.
"kalau sebelum pilpres dananya belum keluar, akan saya cairkan bila nanti jadi presiden. Bisa dipakai untuk petani. Gede loh itu," ujar Jokowi saat berdialog bersama warga Subang, Jawa Barat, Minggu (18/5/2014).
Adapun janji bekas Wali Kota Solo ini, diantaranya mengenai masalah konversi lahan, penyuluhan pertanian, serta ekspor produk pertanian Indonesia ke depannya.
"Pertama, Jangan ada konversi lahan dari ladang padi ke industri,
tambang, perumahan. Anak cucu kita mau disuruh makan apa kalau jadi
industri semuanya. Silakan industri tapi di lahan tak subur," ucap
Jokowi."kalau sebelum pilpres dananya belum keluar, akan saya cairkan bila nanti jadi presiden. Bisa dipakai untuk petani. Gede loh itu," ujar Jokowi saat berdialog bersama warga Subang, Jawa Barat, Minggu (18/5/2014).
Adapun janji bekas Wali Kota Solo ini, diantaranya mengenai masalah konversi lahan, penyuluhan pertanian, serta ekspor produk pertanian Indonesia ke depannya.
"Kedua, mestinya petani jangan pakai pestisida. kompos itu cukup. Jangan pakai benih impor agar biaya produksi tidak tinggi. Ini tugas pemerinttah kedepan. Kita harus swasembada pangan," sambungnya.
Jokowi menilai, Indonesia memiliki kemampuan untuk berkompetensi dengan pasar ASEAN asal infrastruktur dan konsep pertanian mendukung, termasuk penyediaan bank bagi petani. Kalau itu terwujud, kata dia, rakyat akan sejahtera karena terjadi perputaran uang di daerah.
"Ketiga, Irigasi dan bendungan harus diperbanyak. Bank petani harus ada. Jangan cari uang di rentenir, bunganya mencekik leher. Keempat, mendekatkan petani dengan pasar agar terhindar dari makelar-makelar itu. Rakyat sejahtera karena rakyat berproduksi," tuturnya.
Untuk diketahui,Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa telah disahkan oleh DPR tahun 2013 lalu. Namun, berdasarkan perpres dana sebesar Rp 1.4 miliar per desa baru dicairkan Juli mendatang. [Laela Zahra/metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar