Koordinator Nasional Kader dan Simpatisan PDI Perjuangan Pro Jokowi
(Projo) Budi Arie Setiadi mengatakan isu yang disebarkan soal calon
pendamping Jokowi adalah manuver untuk mempengaruhi opini publik.
Ia menjelaskan, memang sengaja disebarkan bahwa seolah calon wakil
presiden untuk Jokowi sudah diputuskan. "Dinamika sangat tinggi sekali.
Biarkan Ibu Mega , Jokowi dan teman-teman koalisi memutuskan dengan
bijak," katanya pada Ahad, 18 Mei 2014.
Pada Sabtu malam, menurut Budi, santer diembuskan kabar bahwa Ketua
Komisi Pemberantasan Kurupsi Abraham Samad yang pasti akan
dideklarasikan.
Sejurus kemudian, nama Ketua PDIP Puan Marahani muncul
sebagai kandidat terkuat. Bahkan, dikatakan para ketua umum partai
penyokong Jokowi sudah mengetahui bahwa puan yang akan dipilih
mendampingi Jokowi, nama panggilan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Namun, pada Ahad pagi tadi kabar berubah lagi. Mantan Ketua Umum Partai
Golkar Jusuf Kalla disebut-sebut pasti akan diumumkan pada Senin pekan
depan sebagai calon wakil presiden untuk Jokowi. Namun, Budi
melanjutkan, mendekati sore muncul nama Ketua Umum Aburizal Bakrie yang
akan diduetkan dengan Jokowi. “Kabar soal Aburizal muncul seiring dengan
kemungkinan Golkar gagal koalisi dengan Partai Demokrat,” ujar aktivis
mahasiswa ‘98 ini.
Menurut Budi, sejatinya calon-calon wakil presiden masih digodok oleh
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jokowi, serta para ketua umum
partai pengusung. Ia meminta masyarakat tak terprovokasi oleh manuver
politik itu. “Sebab Pilpers 2014 adalah pilpres strategis untuk
mewujudkan regenerasi," katanya. “Boleh saja mengusulkan cawapres tapi
jangan mengintimidasi.”
Adapun Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan, keputusan
siapa yang akan menjadi calon wakil presiden diserahkan kepada Jokowi.
Jokowi juga yang akan mengumumkan pendampingnya di Gedung Joeang’45,
Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, sekitar pukul 10.00 WIB. “Bisa tanggal
19 Mei atau 20 Mei 2014,” katanya seusai berkunjung ke kediaman
Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Ahad, 18 Mei 2014.
Tjahjo menuturkan, dalam memilih Jokowi berkonsultasi dengan Megawati
dan para petinggi partai mengusung lainnya yakni Ketua Umum Partai
NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin
Iskandar, dan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto. Ia juga tak
menampik kemungkinan calon wakil presiden dipastikan pada Ahad malam
ini, 18 Mei 2014. [Tika/tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar