Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
(Jokowi) mengkonfirmasi ihwal tudingan keterlibatan bekas tim suksesnya, Michael
Bimo Putranto dalam pengadaan bus Transjakarta dari Cina senilai Rp 1,5
triliun. Jokowi menyatakan tidak mengetahui “urusan” sang pengusaha,
meski mengaku mengenalnya. Berikut pernyataan Jokowi seperti dimuat
Majalah Tempo edisi 10 Maret 2014.
Benarkah pengusaha Michael Bimo Putranto dekat dengan Anda?
Banyak
orang ngomong dekat dengan saya. Orang minta proyek juga ngomong dekat
dengan saya. Saya sudah menekankan dalam rapat-rapat di kantor dinas:
jangan ada yang memakai nama saya. Baik itu saudara, teman, atau anggota
tim sukses. Tidak mungkin saya ikuti satu per satu. Orang kan banyak.
Anda mengenal dia?
Ya,
kenal lah. Kalau saya bilang nggak kenal ya lucu, karena nyatanya saya
kenal. Tetapi urusan aktivitasnya sehari-hari, saya tidak mengerti.
Dia masuk tim sukses Anda?
Tanya
saja Pak Boy Sadikin (mantan ketua tim sukses Jokowi dalam pemilihan
Gubernur DKI 2012). Jangan tanya kepada saya, nanti tidak fair.
Bagaimana agar masalah serupa tak terjadi?
Bagaimana
mengatasinya? Semua orang bisa saja ngaku dekat dengan saya. Di kampung
bisa, di sini bisa. Apa bisa saya bilang nggak mau difoto? Semua orang
minta foto, lalu fotonya “dijual” dengan bilang: weh, gua dekat dengan
Jokowi.
Saya tidak mau mengurusi pekerjaan orang. Kenapa saya
harus mengurusi itu? Dia harus mempertanggungjawabkan sendiri kalau ada
sesuatu. Saya bisa memisahkan urusan keluarga, pekerjaan, dan kegiatan
lainnya.
Menurut Anda, ada masalah dalam tender bus Transjakarta?
Feeling saya ini memang ada problem dan barang itu sampai sekarang belum kami terima.
Anda ikut mengawasi?
Setiap hari, setiap detik, saya turun ke lapangan. Saya ingin cek, cek, dan cek lagi. Tapi tak mungkin saya mengawasi sendiri.
Ada
57 ribu proyek. Saya mengawasi makronya saja, untuk menunjukkan bahwa
kamu saya cek, saya awasi, saya kontrol. Nggak mungkin saya saja yang
mengawasi. Yang mengawasi ya sistem.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar