Pengamat Perkotaan dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna menilai, sejauh ini Jokowi belum pantas menjadi calon presiden. Kemampuan Joko Widodo (Jokowi) memimpin dalam skala nasional harus diuji terlebih dahulu.
"Jokowi untuk tampil sebagai pemimpin nasional harus diuji dulu, harus matang dulu di Jakarta," ujar Yayat saat dihubungi lewat telepon selulernya, Senin (10/3/2014).
Yayat mengatakan, jika Jokowi maju sebagai capres maka terkesan tergesa-gesa. Jokowi harus membuktikan dulu sikap tegasnya terhadap lingkaran-lingkaran terdekatnya. Salah satu kasus adalah kasus bus Transjakarta berkarat yang diduga melibatkan mantan timsesnya, Michael Bimo Putranto.
"Ternyata terlihat banyak hal yang tidak dikuasai Jokowi, dia dimanfaatkan lingkaran-lingkaran terdekat untuk kepentingan mengeruk proyek. Jokowi belum membuktikan sikap tegasnya," jelasnya.
"Saya mengkritisi ide internal Pak Jokowi terkesan gerak cepat selesai tetapi banyak hal yang harus diperbaiki. Yang mana secara kelembagaan dan sistem belum siap, birokrasi belum siap," tambahnya.
Yayat menjelaskan, untuk memimpin Jakarta diperlukan sikap yang tegas. Sebab, Jakarta adalah barometer untuk daerah-daerah di seluruh Indonesia.
"Saya ada ide prinsipnya begini, memperbaiki Jakarta dibutuhkan tokoh yang tegas dan mengambil sikap. Pemimpin Jakarta dan Indonesia bukan butuh sosok yang populer, tapi berani bersih di internal lingkaran terdekatnya," tandasnya.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar