Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan bawahannya dari asisten Sekda
hingga esselon IV. Jokowi marah saat memberikan pengarahan tentang
penataan kota.
Karena jumlah PNS yang membludak, pengarahan
dibagi menjadi 2 gelombang. Pertama yakni dinas yang berada di bawah
koordinasi Asisten Sekda bidang Pembangunan. Ia menampilkan beberapa
slide tentang kondisi Jakarta saat ini.
"Coba lihat ini halte
busway. Halte tapi atapnya nggak ada. Jangan bilang ini waktu mau
diperbaiki ya. Saya tahu dan saya pantau," kata Jokowi dengan nada
tinggi di depan ratusan bawahannya, Senin (10/3/2014).
Ia lalu
menunjukkan slide berikutnya halte bus di jalan Fatmawati yang sudah
dipakai PKL berjualan. Ia menyindir seharusnya perbaikan halte terus
dilakukan untuk mengembalikan pada fungsi awalnya.
"Ini untuk
bus, penumpang atau mereka (PKL). Dibiarkan jadi asetnya PKL nanti,"
sindir Jokowi yang mengenakan baju Linmas hari ini.
Hampir selama
sambutan suara Jokowi cukup tinggi. Ia mengingatkan bawahannya agar
menata kota Jakarta dengan baik. Ia memperlihatkan slide bergambar
coret-coretan di dinding, jembatan, kolong dan beberapa aset pemprov
lainnya.
"Ini kita main kuat-kuatan anggaran sama yang
coret-coret. Kalau dicoret, kita cat lagi, dia coret, kita cat lagi,
masa anggaran kita dikalahkan sama anak kecil macam itu," ujarnya.
Ia
mengancam para bawahannya untuk bekerja dengan baik. Bila tak
melaksanakan perintahnya, maka ia pastikan pejabat tersebut akan lengser
dari jabatannya.
"Seperti Dishub kemarin, sudah saya beritahu,
nggak juga, saya perintah, nggak di dengar, ya sudah.. Maaf harus
diganti," pungkas Jokowi yang membuat suasana Balai Agung yang tadinya
santai berubah hening.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar