Wakil Ketua Fraksi PDIP di DPRD DKI, Prasetyo Eddy Masudi mengakui memang mengenal Michael Bimo Putranto. Pasalnya mereka sempat bekerja sama dalam Tim Sukses (Timses) Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2012.
Prasetyo menambahkan, jika benar adanya dugaan permainan dalam pengadaan bus Transjakarta dan bus kota terintegrasi busway (BKTB) oleh Bimo, maka dia meminta Jokowi untuk mengusutnya. Sebab ini hanya dilakukan oleh orang yang menjual nama Timses.
"Harus dihukum itu, kebanyakan orang ngaku dekat sama Jokowi. Makanya ini harus diusut terus," tegas Prasetyo Eddy saat dihubungi, Senin (10/3/2014).
Dia menambahkan, jika benar dugaan permainan tersebut ada, maka ini juga kekeliruan dari mantan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Udar Pristono. Karena seharusnya dia melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada Jokowi.
"Itu gobloknya Kadishub-nya, mau-maunya ada orang jual nama terus diikutin namanya. Makanya, seharusnya dia itu konfirmasi dulu, biar jelas masalahnya," tutupnya.
Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku memang mengenal sosok Michael Bimo Putranto yang merupakan mantan tim sukses Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat menjabat sebagai Wali kota Solo hingga Gubernur DKI Jakarta. Ahok mengaku sosok Michael Bimo memang 'main' dalam proyek pengadaan bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang berkarat.
"Aku sudah tanya Pak Jokowi. Itu anak emang dari dulu di Solo suka begitu. Dia suka ada proyek, suka ngaku-ngaku deket Pak Jokowi. Manfaatin, foto-foto. Dia klaim," ujar Ahok di Balai kota, Senin (10/3).
Meski mengaku sudah tahu kelakuan Bimo, Jokowi mengaku kaget jika mantan timsesnya itu ikut 'bermain' dalam proyek tersebut. Michael Bimo disebut menjual nama Jokowi untuk mendapatkan proyek pengadaan bus Transjakarta dan BKTB.
"Pak Jokowi juga kaget. Rupaya dia jualan (nama Jokowi) di depan pengusaha," kata Ahok.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar