Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla
memenangkan Pemilu Presiden 9 Juli nanti. Pasangan nomor urut dua itu
unggul jauh dari rivalnya, pasangan calon presiden dan calon wakil
presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Kesimpulannya, pada 9 Juli nanti pemilih akan memilih pasangan
Jokowi-JK sebanyak 51 persen, sedangkan pasangan Prabowo-Hatta akan
dipilih 43,4 persen. Sisanya sebanyak 5,6 persen belum menetukan pilihan
atau undecided voters," papar peneliti Divisi Riset Soegeng
Sarjadi School of Goverment (SSSG) Fadjroel Rachman di Hotel Season
Four, Jl HR Rasusa Said, Jakarta Selatan, Senin (7/7/2014).
Survei dilakukan pada 21 Juni sampai 5 Juli 2014 dengan melibatkan
indikator fenomena debat capres-cawapres dan kampanye selama satu bulan
terakhir. Sebanyak 1250 responden diambil di 10 kota besar di Indonesia
melalui metode wawancara saluran telepon.
Wawancara dilakukan dengan menyodorkan 23 pertanyaan. Kepada responden
hanya diberikan tiga opsi jawaban, yakni Prabowo-Hatta, Jokowi-JK dan
tidak tahu. Hasil survei menunjukkan, Jokowi-JK hampir memenangkan semua
pertanyaan yang diajukan, yakni 21 pertanyaan, dan 2 pertanyaan
dimenangkan oleh kubu Prabowo-Hatta.
Fadjroel menyatakan, pasangan Prabowo-Hatta berhasil merebut suara swing voter
(suara mengambang) sebesar 10 persen. Ini dapat dilihat dari
perbandingan hasil survei sebelumnya yang dilkeluarkan pada 5 Juni 2014.
Saat itu pasangan Prabowo-Hatta hanya memperoleh dukungan sebesar 28,35
persen, namun kini melesat menjadi 43,4 persen.
Fadjroel menyatakan, suara dari swing voters memiliki
kecenderungan berhenti mengalir ke pasangan Prabowo-Hatta. Sebaliknya,
kecenderungan suara swing voter akan mengalami rebound dan berbalik
mengarah ke pasangan Jokowi-JK.
"Selisih ini menunjukkan kecenderungan membalik (rebound) dari kondisi
pilihan responden rata-rata lembaga survei minggu ini," jelas Fadjroel. [metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar